Ketika dirimu terjatuh dari sebuah harapan, jangan lupa untuk bangkit kembali. Tegakkan kepalamu dan katakan pada semesta:
 Aku terlalu tangguh untuk dikalahkan keadaan.
Begitulah waktu mempermainkan nasib. Menguji sekuat mana kita mampu bertahan dalam setiap kesukaran.
Nanti tiba saat kita akan tahu betapa bijaknya hidup. Bahwa tak ada yang abadi di atas dunia. Semua pasti berakhir bila telah datang masanya.
Termasuk di dalamnya kesulitan-kesulitan hidup yang tak pernah henti hadir menguji keteguhan hati. Jika menyerah, semuanya selesai. Mungkin yang tersisa hanya meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.
Bahwasanya kehidupan ini tak menuntut banyak hal. Perihal tujuan hidup yang perlu dimaknai dengan bijak. Harta yang berlimpah dan uang yang banyak, itu bukan tujuan. Melainkan jembatan untuk membuat hidup kian berarti.
Apa yang dibawa ke liang lahat jika napas berakhir?
"Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya." (HR. Bukhari, Muslim).Â
Apa pun keadaan hidup yang ditemui, tetap lakukan perbuatan baik dan bernilai ibadah. Berikhtiar sepenuh hati dan andalkan pertolongan Allah agar dipermudah segala urusan. Insyaallah semua akan terjadi indah sesuai waktunya.
Yakinlah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H