Mohon tunggu...
Tulus Ciptadi
Tulus Ciptadi Mohon Tunggu... -

Truly Taurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Putri Gendut

29 November 2010   04:19 Diperbarui: 13 Juli 2015   13:58 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di suatu negeri timur jauh, berdirilah sebuah kerajaan yang tidak terlalu besar namun sangat makmur yang bernama Kerajaan Zeng. Kerajaan Zeng dipimpin oleh raja yang arif dan bijaksana. Sesuai dengan nama kerajaannya, Raja kerajaan Zeng dipanggil oleh rakyatnya dengan sebutan Raja Zeng.

Raja Zeng memiliki tiga orang putri, masing-masing dari mereka lebih dikenal dan dipanggil dengan nama julukannya. Putri pertama dijuluki Putri Cantik karena kemolekan wajahnya. Putri kedua dijuluki Putri Jelita karena wajahnya yang tidak pernah bosan untuk dilihat. Sedangkan putri ketiga dijuluki Putri Gendut karena, tentu saja, tubuhnya yang gendut.

Sejak kecil, Putri Gendut memang senang sekali makan. Ia makan apa saja, namun makanannya tetaplah makanan yang sehat. Walaupun dijuluki dengan nama gendut, Putri Gendut tidak pernah merasa minder. Ia mencintai dirinya apa adanya. Karena itulah Putri Gendut juga dicintai oleh keluarga dan tentunya rakyat Kerajaan Zeng.

***

Pada suatu hari, datanglah seorang kurir dari istana seberang yang menyampaikan surat undangan kepada Kerajaan Zen. Isi dari surat undangan itu adalah bahwa pangeran negeri seberang ingin melaksanakan pesta dansa sekaligus memilih calon istrinya.

Raja Zeng menyambut baik undangan tersebut. Begitu juga dengan ketiga orang putri, semua ingin menjadi istri pangeran negeri seberang yang sudah terkenal dengan ketampanannya.

Ketiga putri pun mulai mempersiapkan diri, terutama Putri Gendut. Putri Gendut tahu, secara fisik ia kalah cantik dari kedua kakaknya, tapi ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dengan bertubuh gendut sekalipun ia dapat menaklukkan hati pangeran dengan pesona kecerdasannya.

Sejak surat undangan itu datang, Putri Gendut yang terkenal tomboy, mulai berlatih menari, menyanyi, dan berbalas pantun di setiap hari dengan penuh semangat.

Tanpa terasa, saat pesta dansa telah tiba. Sehari sebelumnya, ketiga putri Kerajaan Zeng mencoba gaun mereka masing-masing. Putri Cantik dan Putri Jelita tampak anggun dengan gaunnya masing-masing. Tapi tidak dengan Putri Gendut, gaunnya terasa kesempitan. Karena kegiatannya yang padat, porsi makan Putri Gendut kini menjadi dua kali porsi makan biasanya. Walaupun begitu, Putri Gendut tetap memaksakan mengenakan gaun itu. Sudah tidak ada waktu lagi, pikirnya.

***

Pesta dansa kerajaan seberang ternyata dipenuhi oleh para putri yang cantik jelita dari seluruh penjuru dunia. Semua dari mereka mengenakan gaun terbaiknya. Hal itu membuat Putri Gendut sempat minder pada awalnya, namun tekatnya sudah bulat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun