Si Kelinci yang diliputi kesedihan berjalan tak tentu arah, hingga akhirnya ia berhenti di mulut sebuah gua....
dan jatuh tertidur Karena kelelahan. Saat terbangun keesokan harinya, betapa terkejutnya ia...
karena seekor serigala telah berdiri di depannya. Anehnya, Si Kelinci tidak merasa takut. Keputusasaan telah membunuh rasa takutnya.
"Apakah kau ingin memangsaku wahai Serigala? Gigitlah tengkukku & cabik daging-dagingku hingga kau puas" pinta Si Kelinci.
Sang Serigala hanya menatap tajam lalu membalikkan badannya. "Aku tidak berniat memangsa kelinci yg putus asa. Lagi pula aku sudah kenyang."
Sang Serigala lalu berjalan pergi. Ia tidak menyadari bahwa Si Kelinci membuntutinya dari belakang.
Hari demi hari berlalu, Sang Serigala belumlah makan apa-apa. "Inilah saat yg tepat untuk menjadi santapannya!" Batin Si Kelinci
Si kelinci pun keluar dari persembunyiannya dan menghampiri serigala "Kau pasti tidak ingin mati kelaparan. Makan aku!"
Sang Serigala menutup matanya. "Baru sekali kutemukan seekor hewan yang rela untuk kumangsa. Aku tidak tertarik sama sekali!"
"Tapi kau harus memangsaku!" Si Kelinci mengiba-iba dan menceritakan asal muasal keputusasaannya.
Sang Serigala membuka matanya begitu si Kelinci selesai bercerita. "Baiklah, bila kau memaksa. Temui aku lagi di tempat ini besok malam!"