Orang kaya terkadang memamerkan atau membicarakan kekayaan mereka satu sama lain, sehingga kemungkinan besar terjadi pertengkaran atau perselisihan di antara mereka. Untuk menjaga kondisi agar lingkaran mereka tetap stabil, tentu saja mereka akan menambahkan kondisi yang berlawanan dengan kondisi mereka sendiri untuk menstabilkan atmosfer.
Contoh di atas adalah salah satu contoh sederhana yang bisa dideskripsikan, mulai dari proses pembentukannya, syarat-syarat yang diperlukan, hingga bagaimana lingkaran itu bertahan. Padahal, dalam praktiknya, pembentukan circle remaja biasanya relatif sederhana. Kebanyakan dari mereka terikat karena hobi/hobi yang sama, sehingga obrolan tanpa henti menjadi awal dari persahabatan mereka.
Di dalam circle pertemanan, sikap solidaritas sangat diperlukan. Seperti bagaimana mereka menjaga orang luar dari circle mereka, circle juga menjaga keutuhan kelompoknya dari dalam. Jika salah satu anggota mereka tidak memiliki solidaritas yang sama dengan anggota lainnya, ada kemungkinan mereka akan dikucilkan atau dijauhkan dari circle mereka sendiri.
Beginilah bagaimana sebuah kelompok pertemanan menjaga keutuhan kelompok mereka sendiri. Namun dalam kehidupan sosial remaja, tidak semua kelompok melakukan hal tersebut. Tidak semua kelompok menutup interaksi mereka dengan individu di luar kelompoknya, tidak pula mereka mengucilkan teman yang mungkin bisa memecah kelompoknya. Ada kelompok yang memang luwes dan santai dalam hidup bersama dengan circlenya. Mereka dengan bebas membuka siapapun yang ingin bergabung dengan mereka, serta membebaskan siapapun yang ingin melepaskan diri dari mereka.
Biasanya, circle yang ini memiliki pemikiran yang lebih terbuka terhadap perilaku antar sesama remaja. Mereka dengan bebas hidup bersama, melakukan berbagai macam hal yang mereka sukai bersama, namun tidak melarang siapapun untuk ikut bersenang-senang bersama mereka. Mereka sama-sama menikmati hidup dengan cara mereka sendiri, dengan gaya yang khas yang sesuai dengan kelompok mereka. Mereka cenderung tidak terlalu memperpedulikan pandangan orang lain terhadap kelompok mereka, juga tidak peduli terhadap ancaman yang berpotensi merusak hubungan antar kelompok mereka. Mereka lebih peduli dengan bersenang-senang bersama dengan teman-teman dan menikmati berbagai macam hal bersama.
Kelompok ini tidak terbatas pada orang-orang tertentu atau individu-individu tertentu saja, karena mereka sendiri memiliki ciri khas yang menjadi bagian dari kelompoknya. Ini adalah kekuatan dan dukungan dari integritas mereka. Karakteristik mereka tidak mudah ditiru oleh orang lain, sehingga kelompok mereka penuh vitalitas dan kekuatan atas dasar mereka sendiri.
Circle pertemanan tentu memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan sosial, emosional, dan mental seseorang. Mengambil sisi positif dari adanya circle, tentu circle memiliki banyak sisi positif yang dapat diambil. Dengan adanya circle pertemanan, remaja dapat belajar bagaimana caranya berinteraksi dengan teman sebayanya, belajar hal baru, mempelajari tentang pola pikir serta tata cara dalam berinteraksi sosial.
Selain pengaruh sosial, keberadaan circle juga memiliki pengaruh yang baik terhadap kestabilan emosi remaja. Remaja secara alami akan memahami emosi teman sebayanya, mencocokkan mereka yang sesuai dengan hati nuraninya, dan menjauhi mereka yang tidak sesuai dengan perasaannya. Dengan pergaulan yang baik, remaja pasti akan mengembangkan kebiasaan yang baik dalam mengikuti kelompoknya. Hal ini juga mampu membangun rasa percaya diri pada individu remaja. Dukungan dari teman mereka membangun rasa percaya diri mereka dan memberi mereka keberanian untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Berbicara tentang dampak positif,tentu saja ada dampak negatif dari pergaulan ini. Salah satu yang utama adalah masalah perilaku remaja. Remaja cenderung mengikuti dan menyelaraskan diri dengan kelompoknya. Namun, jika seorang remaja bergabung dengan lingkungan yang berkarakter buruk, mereka cenderung mengubah karakter dan perilaku mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Mereka lebih memilih untuk diterima oleh kelompok daripada menyetujui perilaku mereka sendiri. Hal ini menciptakan adanya perilaku buruk pada remaja. Jika mereka bergabung dengan kelompok pertemanan yang salah,maka akan mempengaruhi perilaku dan pemikiran mereka yang masih berkembang. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada kehidupan mereka hingga mereka dewasa.
Dengan adanya circle pertemanan tentunya akan menjadi lebih baik. Remaja bisa melakukan berbagai macam hal bersama teman yang sefrekuensi dengan mereka, menjadikan hal- hal tersebut terasa lebih istimewa dibandingkan jika melakukannya sendiri.
Hal ini juga didorong fakta bahwa mereka adalah manusia yang merupakan makhluk sosial, yang mana mereka tidak dapat hidup sendirian. Circle bisa memberikan berbagai macam dampak positif yang baik terhadap perilaku maupun pola pikir yang berkembang dalam kehidupan remaja.