Ketahanan keluarga merupakan elemen terkuat dan kunci penting dalam menghadapi adanya kerentanan terhadap guncangan masalah dari luar, baik guncangan kecil, ataupun besar.Â
Sudah hampir 2 tahun semenjak 2019 lalu, kita menghadapi kasus Pandemi Covid-19 yang semakin hari semakin kuat melanda dunia sejak 2019 lalu.Â
Lockdown pun merupakan cara efektif untuk diterapkan. Namun, dibalik sisi positifnya, ada juga dampak negatif yang dirasakan oleh semua masyarakat terutama pasangan suami istri yang semakin hari semakin memperparah kerusakan ekonomi dan social mereka.Â
Ditambah lagi penerapan New Normal dari WHO dimana kondisi ini merupakan sebuah kehidupan yang dijalankan seperti biasa, namun dengan cara yang berbeda.Â
Berhasil atau tidaknya penerapan New Normal ini juga bergantung pada seberapa kuat keluarga beradaptasi untuk menghadapi guncangan besar dan mempertahankan rumah tangganya.
Risiko yang banyak dihadapi keluarga selama pandemi Covid-19 ini yaitu hilangnya pekerjaan mereka dan juga ketidakamanan keuangan dalam keluarga. Adanya pembatasan-pembatasan aktifitas sosial dan ekonomi membuat kepanikan dalam keluarga-keluarga di Indonesia.Â
Adanya pemutusan hubungan kerja membuat para pekerja kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Dampak yang akan terjadi adalah maraknya timbul kasus kekerasan dalam rumah tangga dan bahkan perceraian.
Untuk mengatasi masalah diatas, sebaiknya para pasangan rumah tangga tidak mudah mengambil keputusan yang tergesa-gesa atau bahkan bersifat keluar batas.Â
Para pasangan bisa melakukan berbagai hal bersama-sama demi terciptanya keharmonisan dan ketahanan keluarga dimasa New Normal ini. Berikut hal dan cara sederhana namun bermakna yang bisa diterapkan oleh para anggota keluarga :
1. Perlunya Komunikasi terbuka
Tidak mudah dalam keluarga untuk selalu bersikap terbuka tentang segala hal. Namun, ketika rumah tangga sudah didasari oleh sebuah ketidakpercayaan, pasti akan selalu timbul rasa tidak nyaman, resah, bahkan curiga.Â
Sebelum memutuskan berbohong, anda perlu berfikir matang-matang bagaimana sebuah kebohongan itu akan melahirkan sebuah dusta di masa depan.Â