Mohon tunggu...
Dinamis Tulen
Dinamis Tulen Mohon Tunggu... -

Merayu diatas kebisuan Laksana tubuh memanjat hujan Yang tak mungkin ada..selama bibirmu tak bersuara.. Walau pelan, tapi itu keindahan dan kerinduan Karna engkau adalah pilihan Datang bersama keikhlasan dan ketulusan.. Hati bicara tapi mata tak terpandang Mungkin telah hilang sejarah kebimbangan Antara kita atau lembayung senja.. Lepaskan balutan tirani, fajar menanti bersama embun sejuk…

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Goresan Tinta Semalam

23 Desember 2016   15:30 Diperbarui: 23 Desember 2016   15:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada goresan semalam untuk hari ini..
Ada untaian semalam untuk saati ini..
Untukmu...
Duhai cahaya kalbu dalam kehidupku..
Untukmu...
Bidadari paling cantik dan salihah dalam hidupku..
Untukmu yang telah menganggkatku dari alam jiwa
Bersama kisah yang telah kau ikat
Bersama cinta yang kian menjerat...
Menjerat rindu yang tiada duanya..

Ada sendu ketika bersimpuh merindumu
Ada harum peluh di pelupuk mata ini..
Ada kerinduan yang menyusup dalam kalbu
Rindu....
akan dekap peluk menapak jiwa..
Rindu...
Ingin kembali di timang, dipersembahkan seuntai syair dalam temaramnya jagat..

Yang kau timang..
Kini tengah berdiri dan berjalan menyusuri pesan-pesan dan impianmu..
Yang kau dekap...
Kini telah jauh,..
Jauh..di keujungan rindu terbataskan oleh jarak,ruang dan waktu

Terlalu besar pengorbananmu..
Terlalu jauh engkau berkelana untuk melukis senyum indah di bibir ini..
Hingga Tak mampu kuuntai pada lisan yang terbungkam haru ini..
Terlalu banyak untuk kusebut...
Terlalu sulit untuk di bayangkan..
Kemurnian jiwa itu kini telah berada diremang-remang ingatan
Begitu besarnya cinta dan kasihmu..
begitu tulusnya peluk dan kata manjamu...

Untukmu...
Duhai pelita kasihku..
Yang kian merindukan kehadiranku
yang kian merindukan tingkah manjaku..
Yang kian berdo'a untuk kebaikanku...
Dan kian menanti kepulanganku..
Meski hanya di kejauhan pandang, duhai pelitaku..
Aku mencintaimu...
Aku merindukanmu di setiap waktuku..

sElamaT H4ri Ibu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun