Mohon tunggu...
Tuk Banyumili
Tuk Banyumili Mohon Tunggu... wiraswasta -

nulis buat iseng // katai makna maknai kata

Selanjutnya

Tutup

Politik

(1) Pencitraaan "ala" Jokowi?

22 Oktober 2012   05:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulai Muncul Relawan Jokowi

Walikota Solo, Joko Widodo, menaiki mobil Esemka Rajawali kebanggaannya, saat melakukan kunjungan di kantor Warta Kota, Kompas Gramedia, Jakarta, Minggu (26/2/2012). Foto: TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Anggaplah kita mengikuti pola pikir atau anggapan jika yang dilakukan Jokowi selama ini adalah pencitraan. Pertanyaanya adalah, apakah Pencitraan itu selalu  Salah? Apakah pencitraan itu haram dilakukan?

Kita mulai dengan JOKOWI DAN MOBIL ESEMKA, Ada pihak beranggapan Jokowi menunggangi bahkan menggambil alih  program mobil Esemka yang dilakukan oleh Sukiyat dan sebuah SMK di Solo  untuk kepentingan mendongkrak Popularitas. Mobil nasional menjadi impian kita dari berpuluh tahun yang lalu, Isu Mobnas  timbul tenggelam .Bahkan kita pesimis bisa diwujudkan, karena mobnas seperti program yang tidak serius ditangani oleh pemerintah.

Program  Mobil esmeka sendiri sudah berjalan 2 tahun,  produknya sempat di pamerkan di beberapa kota, selama dipamerkan hanya sedikit yang melirik apalagi tertarik. Dengan respon seperti itu nyaris membuat program mobnas esemka terbengkelai. Kemudian Publik di kagetkan dengan berita Walikota dan Wakil Walikota Surakarta menggunakan mobil esemka sebagai mobil dinas mereka. Media dihubungi, Berita di kemas, angel foto di atur, dan meledaklah berita tentang Mobnas Esemka.

Banyak respon positif berdatangan, pemesanan mengalir sampai ribuan unit, pejabat-pejabat ramai-ramai memberikan perhatian dan masyarakat mulai optimis mobnas bisa segera diwujudkan. kemudian mulailah muncul tanggapan negatif,mobnas terlalu dipaksakan karena belum lolos uji emisi sampai cibiran bahwa mobil esemka hanya menggabungkan beberapa kiomponen kendaraan lain.

Kekurangan memang ada tapi hikmahnya adalah Kita akan segera memiliki mobnas, Mobil esemka sudah lolos uji emisi , Perusahaaan sudah terbentuk dan ribuan pemesanan sudah menunggu, Selain itu kemudian muncul mobna-mobnas lain mulai percaya diri dan mengeliat. Indonesia segera memiliki mobnas yang negara lain seperti malaysia sudah memiliki puluhan tahun yang lalu. Jika Jokowi tidak menggunakan Mobil Esemka sebagai mobil dinasnya dan kemudian dikemas menjadi berita nasional lalu  kira-kira kapan kita bisa mempunyai MOBNAS?

Jika Jokowi memanfatkan Mobil Esemka untuk sekedar Pencitraaan.. Lalu kenapa Mentri pendidikan yang nota bene adalah membawahi Esemka tidak kepikiran membuat pencitraan dengan  menjadikan mobil esemka sebagi mobil kementrianya kemarin ? Kenapa juga SBY tidak membuat pencitraan dengan sekedar naik Mobil Esemka di sekitar Istana Negara dan foto di kap mesinya sambil berkata... Saya prihatin kenapa bikin mobil kaya gini aja dari kemarin kita tidak bisa, nih anak SMK aja bisa? kenapa Jokowi yang kepikiran ? kenapa coba? suatu kebetulan atau karena memang punya kecerdasan dan punya daya kretifitas tinggi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun