Mohon tunggu...
Budi Tan
Budi Tan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Dulu saya bekerja di media massa. Sekarang saya memiliki usaha bidang telekomunikasi. Sambil bekerja, saya juga menulis. Kata teman, menulis bisa merubah hidup jadi kreatif dan tidak pikun. Sebab kalau kita bekerja fokus pada sesuatu, kita adalah menjadi bagian dari suatu mesin yang juga akan rusak.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

‘Takana’ Karena Bika si Mariana

13 Juli 2013   10:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:37 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Bika Piaman "][/caption]

Perjalanan pulang dari Bukittinggi ke Padang, kami singgah di daerah Koto Baru, kabupaten padang Pariaman (Orang Minang menyebut Piaman). Ini adalah perjalanan pertama setelah 20 tahun lebih saya tidak ke ranah Minang. Keponakan saya kebetulan menjadi sales manager di sebuah perusahaan Minuman dan ditempatkan di kota Padang. Saya pun punya waktu Cuma 2 hari, sebab banyak pekerjaan di Jakarta.

Ketika mau pulang ke Jakarta, saya lupa membeli oleh-oleh. Dan waktu melewati Koto Baru, saya melihat tulisan besar ‘Bika khas Piaman’. Saya tertarik, dan kami berhenti. Harganya juga murah, Rp 500 (lima ratus rupiah) per keping.

Cara pembuatan bika ini adalah dengan menguras kelapa muda. Serutan kelapa dan airnya, kemudian dicampur dengan tepung dan diberi gula. Lantas dibakar selama 30 menit dalam oven. Supaya wangi, sabut kelapa menjadi bahan bakarnya. Asapnya memang wangi memukau mereka yang lewat disini.

Saya kembali menulis cerita diatas karena barusan saya lewat di jalan alternative cibubur menjelang gerbang tol. Disana ada tulisan ‘ Bika si Mariana, indak dibali takana-kana( Bika si Mariana, Tidak dibeli akan selalu terkenang)’.

Inilah Bika ala Pariaman itu;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun