Mohon tunggu...
Satrio Utomo
Satrio Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah

Senang membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 30 Mensosialisasikan Vertical Garden dan Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Jerami Padi

22 Februari 2023   19:01 Diperbarui: 22 Februari 2023   19:07 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa (21/02/2023), Mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) Membangun Desa 30 menyosialisasikan metode vertical garden sebagai cara penanaman yang menghemat ruang. Bersamaan dengan itu, kelompok yang diketuai oleh Miki Satriyo Wardana itu juga menjelaskan perihal pembuatan pupuk kompos dari bahan jerami sebagai media penyuburan tanaman pada metode vertical garden.

Dokpri
Dokpri

Ghoziah Anggraheni, atau yang kerap disapa Ghozi/Ghoji menjadi pemilik ide sosialisasi penanaman dengan metode tersebut. Dalam acara Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ibu-ibu Dusun 1 Desa Pandeyan, Ghoji menjabarkan kaitannya dengan metode penanaman yang ramah ruang serta lingkungan. Vertical garden yang dimaksud dalam sosialisasi ini menggunakan pipa paralon (PVC) sebagai wadah/tempat menanam. Pipa yang telah dimodifikasi menjadi pot lalu diisi tanah yang dicampur dengan pupuk kompos.

Dokpri
Dokpri

Pupuk kompos yang dipakai dalam penanaman dengan metode ini merupakan produk yang dibuat sendiri oleh Miki. Sejak pertama kali Kelompok KKN 30 ini mulai melaksanakan program, Miki telah menyapkan alat dan bahan pembuatan pupuk. Jerami, daun-daun kering, dan kotoran hewan dikumpulkannya di kebun belakang balai desa Pandeyan untuk kemudian digarap menjadi pupuk. Bahan-bahan tersebut lalu diberi EM-4 atau bekteri pengurai yang nantinya akan mengubah bahan-bahan tersebut menjadi pupuk. Setelah itu, bakal pupuk ditutupi agar kedap air, tujuannya agar kadar air di bakal pupuk tersebut tidak melebihi 100%. Secara berkala, bakal pupuk akan disirami cairan EM-4 yang telah dicampur air, lalu setelah kira-kira tiga Minggu, pupuk siap digunakan.

Dalam acara PKK ibu-ibu tersebut, kelompok KKN 30 juga telah menyediakan bibit tenaman yang nantinya akan dibagikan ke tiap-tiap RT, beserta vertical garden, dan satu liter cairan EM-4. Ibu-ibu PKK yang mengikuti acara tersebut nampak antusias. Pertanyaan-demi pertanyaan diajukan oleh ibu-ibu yang penasaran dengan vertical garden dan pembuatan pupuk kompos karya kelompok KKN 30. 

Acara PKK tersebut ditutup dengan dibagikannya produk-produk tersebut kepada perwakilan tiap RT di Dusun 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun