Mohon tunggu...
Satrio Utomo
Satrio Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah

Senang membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Lilin Berbahan Limbah Minyak Jelantah oleh KKN 30 UNS pada Ibu-Ibu PKK Desa Pandeyan

21 Februari 2023   10:03 Diperbarui: 21 Februari 2023   10:09 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa (14/02/2023), bertempat di balai desa Pandeyan Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, kelompok Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun desa Pandeyan 30 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang diketuai oleh Miki Satriyo Wardana, mahasiswa program studi Ilmu Kehutanan, mengikuti acara Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Induk desa Pandeyan kemudian menyampaikan sebuah program kerja kreatif sebelum penutupan. Ibu-ibu PKK yang hadir pada acara tersebut nampak begitu antusias dengan program kerja yang diselenggarakan.

Program kerja tersebut berupa sosialisasi pembuatan lilin aroma terapi berbahan baku sederhana yang mudah dibuat dan tidak menguras dompet. Bila kita cari di toko-toko online maupun konvensional, untuk membeli satu buah lilin aroma terapi, kita harus merogoh kocek yang lumayan banyak. Bahan-bahan pembuatan lilin aroma terapi yang dijabarkan dalam program kerja tersebut hanya menggunakan: minyak jelantah, parafin, dan essens, serta sedikit pastel kering/crayon untuk membuat warna pada lilin tersebut. 

Ide sosialisasi pembuatan lilin aroma terapi ini diprakarsai oleh Yuki Martha, mahasiswi program studi Teknik Kimia UNS yang dengan ide cemerlangnya mampu membubuhkan ide ruang bisnis baru bagi ibu-ibu rumah tangga. Dengan modal sederhana dan pemanfaatan limbah, ide mahasiswi yang kerap disapa Yuki tersebut terbilang menguntungkan bagi ibu rumah tangga.

Dalam acara tersebut, dengan bermodalkan kompor di dapur dan panci kecil saja, ibu-ibu bisa membuat dua lilin aroma terapi ukuran gelas souvenir. Cara pembuatannya cukup mudah, pertama-tama siapkan kompor dan panci; nyalakan api hingga panci sedikit panas; kemudian masukkan minya jelantah, diamkan hingga sedikit panas; masukkan parafin, lalu aduk hingga mencair seluruhnya; tinggu beberapa menit; tambahkan essens, kemudian aduk hingga merata; masukkan crayon bila perlu, aduk hingga tercampur, dan warna adonan lilin berubah; tunggu beberapa menit, lalu matikan kompor; tuang adonan ke dalam gelas souvenir, lalu diamkan 2-3 jam agar adonan menjadi lilin padat.

Di penghujung sosialisasi, teman-teman dari kelompok KKN 30 kemudikan melemparkan beberapa pertnayaan yang berhadiahkan lilin aroma terapi yang pada hari sebelumnya telah dibuat dan disiapkan oleh Yuki dan kawan-kawannya. Ibu-ibu yang berhasil menjawab pertanyaan nampak kegirangan dan semakin antusias untuk mencoba di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun