Sumber gambar : bantenposnews.com
Wakil Gubernur DKI Ahok melemparkan wacana kenaikan tunjangan bagi PNS setara dengan pegawai di perusahaan minyak, gagasan ini sepertinya sangat menarik bagi kalangan PNS. Tapi kalau kita kaji lebih dalam masalah kebijakangaji buat PNS ini perlu dipertimbangkan secara matang. Dalam beberapa kesempatan Pemerintah sering menyampakan masalah borosnya APBN diantaranya karena besarnya belanja pegawai negeri ini selain masalah konsumsi BBM yang boros dan secara ototomatis kalau rencana ini direalisasikan menjadi tidak sinkron donk dengan rencana pengetatan anggaran pemerintah pusat.
Argumentasi yang disampaikan oleh Ahok agar supaya PNS bisa bekerja nyaman dengan pernghasilan lumayan besar otomatis kinerja bisa meningkat, pertanyaannya apakah ada jamninan dengan pengasilan besar kinerja PNS akan membaik? Satu lagi ala an yang disampaikannya supaya mengurangi tingkat koruspi di kalangan PNS. Permasalahannya tidak sesedrhana itu, kalau mental maling ya tetap saja maling. Banyak contoh PNS yang sudah berpenghasilan tinggi tetap saja korupsi model si gayus. Memang tak semua perilaku PNS seperti gayus, ini hanya salah satu contoh saja.
Reformasi birokrasi tidak semudah  membalikan telapak tangan, mental kinerja PNS santai dan kurang disiplin sudah menjadi rahasia umum (maaf tidak semua PNS begitu ya). Model perekrutan PNS baru sampai saat ini belum benar-benar bersih, KKN tetap saja masih banyak terjadi. Kebiasaan sejak era orde baru bagi kalangan PNS belum sepenuhnya bisa hilang.
Enaknya jadi PNS itu kerja rajin dan tidak rajin tetap saja nggak banyak pengaruhnya, beda dengan swasta dimana reward dan punishment jelas. Maaf bukan berarti saya ngiri sama PNS, tidak semua PNS digeneralisir pemalas tapi sudah menjadi pandangan umum masalah kinerja PNS yang malas, ribet , dapet pensiunan masa depan.
Maaf kalau ada PNS yang tersinggung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI