Rasanya belum pudar dari ingatan kita tentang ibu Prita Mulyasari yang harus mendekam di penjara karena azas kapitalis yang dianut secara underground di Indonesia, atau juga kasus Bibit-Samad KPK yang menjadi korban permainan elit politik. Kedua kasus ini mengemuka dan menjadi perhatian komunitas warga maya atau lazimnya disebut Netizen. Bermula dari kepopuleran situs jejaring sosial facebook, beberapa netizen coba menggalang dukungan untuk melawan rumah sakit Omni melalui social media yang sebetulnya belum teruji benar untuk melawan penguasa. Tetapi keajaiban terjadi kemudian melalui gerakan Koin Untuk Prita ini. Segenap lapisan masyarakat, termasuk diantaranya ex penguasa, mendonasikan koinnya untuk ibu Prita. Tidak peduli hanya 50 rupiah atau 1000 rupiah yang merupakan nominal terbesar untuk sebuah koin. Gerakan ini sukses mempermalukan pihak2 lawan dari ibu Prita bahwa Cash is the King, but the King can be developed not always given. Jumlah yang bukan main2 terkumpul dari gerakan ini. Tipe kedua adalah gerakan Satu Juta Facebooker Bebaskan Bibit-Samad. Gerakan ini mecoba menggalang dukungan bahwa satu juta Netizen sebagai pihak yang bersuara dari masyarakat mampu menyuarakan aspirasi lebih dibanding 1000an warga yang berkumpul di Gedung DPR/MPR. Kedua Gerakan ini bisa jadi merupakan embrio dari lahirnya demonstrasi mode terbaru yaitu online demo. Memang belum teruji benar ketimbang demo turun ke jalan untuk menggulingkan Presiden kedua RI, tetapi hal ini mencerminkan bahwa demonstrasi cerdas juga bisa dilakukan untuk melawan penguasa yang semena-mena. Semakin buruknya penanganan kasus di berbagai lini negara mencemaskan warga masyarakat karena korupsi semakin terbuka dan terang2an, pun aparat tidak juga merumuskan hukuman dengan efek super jera untuk para koruptor. Semoga kita tidak akan sampai pada suatu masa dimana Demonstrasi Langitan akan lebih berjaya ketimbang semua tipe demonstrasi, dimana orang2 yang teraniaya akan menengadahkan tangan ke langit, memohon, supaya para penguasa dan koruptor dimusnahkan dari bumi Indonesia berikut kroni2nya. Jika permohonan ini dikabulkan, saya rasa kita semua sependapat kalau 200 juta lebih warga Indonesia akan menyusut hingga sepertujuh atau sepersembilannya Blog.tujukutu.com // Big Idea in Small Media
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H