Mohon tunggu...
Gian Darma
Gian Darma Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

seorang yang suka seni dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspadai Tunggangan yang Tak Bertanggung Jawab

14 Juni 2024   20:32 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama banyak tahun, Palestina dan Israel memang bertikai . Namun tidak pernah sedahyat ini. Bermula ketika Hamas menyerang Israel dan dua kemudian Israel mengerahkan bala tentaranya ke jalur Gaza, wilayah Palestina yang menjadi pusat kegiatan Hamas. Hamas sendiri adalah salah satu partai besar yang berpengaruh di wilayah Palestina. Mereka tak segan bertindak keras bahkan kejam melawan Israel.

Namun tindakan balasan yang dilakukan oleh Israel memang di luar akal sehat karena dunia global menganggap apa yang dilakukan oleh Israel sangat melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Terlebih ketika rumah sakit dan sekolah turut diserang Israel karena dianggap menjadi tempat bagi Hamas untuk menyimpan bahan bakar. Bahan bakar memang menjadi hal sangat penting dalam situasi peperangan seperti itu.

Ketika banyak rumah sakit lumpuh, Israel juga menyerang pemukiman yang penuh dengan penduduk. Runyamnya, kebanyakan warga tidak mau pindah karena mereka mencintai tanah mereka. Dengan kondisi seperti itu, banyak sekali warga Palestina yang  tewas menjadi korban serangan Israel.

Situasi seperti ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan negara-negara baik yang tergabung di organisasi dunia seperti PBB atau OKI (perkumpulan negara Islam). Banyak negara yang mengecam keras perlakukan Israel terhadap warga Palestina. Namun banyak pula negara yang mengerti kejamnya Hamas sehingga mereka mentolelir tindakan Israel terhadp Palestina.

Hal ini menimbulkan gelombang protes di seluruhdunia, termasuk Indonsia. Aksi besar anti penyerangan Israel terjadi di Jakarta dengan di hadiri oleh beberapa pejabat penting Indonesia termasuk Menlu Indonesia yaitu Retno Marsudi. Aksi atau demo ini tulus dari hati nurani tanpa ada agenda apapun. Murni untuk membela negara Palestina. Bendera yang dikibarkan juga bendera milik Palestina.

Namun beberapa waktu ini terjadi peristiwa aksi demo soal Palestina namun mengibarkan bendera HTI. Ormas ini sebenarnya sudah dibubarkan oleh pemerintah Indonesia, namun mereka selalu mencari celah untuk eksis . Demo yang mereka lakukan masing-masing di Surabaya dan Yogya dengan bertema besar penyerangan massif dan kejam Israel terhadap Palestina. Namun yang layak disayangkan adalah mereka mengibarkan bendera HTI. Ini bukti kuat bahwa ada isu perang atau pelanggaran HAM yang ditunggangi dengan kepentingan politik ideologi kekhilafahan.

Inilah yang harus kita cegah bersama. Kita tidak bisa menerima tunggangan ideologi transnasional seperti itu atas isu Israel Palestina terlebih di negara kita Indonesia yang menghargai perbedaan. Negara kita NKRI tetaplah NKRI. Tak perlu mengubahnya menjadi kekhilafahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun