Digital marketing di Indonesia saat ini semakin maju dan menuju maturity. Tantangannya bukan lagi meyakinkan klien bahwa digital itu penting. Semua orang sekarang bicara tentang digital. Mahasiswa-mahasiswa merasa keren, kalau berkecimpung di dunia digital, brand tergopoh-gopoh juga masuk digital. Ada yang masuk dengan penuh persiapan dan perhitungan, ada yang setengah-setengah, ada juga yang pokoknya sudah masuk dulu di digital.
Ketika pasar menuju maturity, maka yang dibutuhkan bukan lagi sekedar campaign-campaign lucu, dan memenangkan award. Ada hal lebih fundamental yang perlu dipahami, digital bukan hanya sekedar tentang campaign. Digital marketing itu bersifat terintegrasi, dan bisa menghasilkan penjualan, asal memang strateginya dibangun dengan benar.
Apalagi ketika berbicara tentang era e-commerce yang akan segera menjadi tren di Indonesia. Campaign lucu-lucu, dan sekedar dibicarakan orang menjadi tidak cuku. Karena dalam kerangka digital marketing, ini baru bagian tahapan awal, yang disebut  Outbound Marketing.
Apa saja tahapannya dalam digital marketing masa depan? Saya bersama Agung Setiawan sedang menyiapkan buku tentang ini yang akan diluncurkan sebentar lagi. Tapi secara garis bersar terbagi menjadi 3 sebagai berikut:
Outbound Marketing
Ini adalah tahap pertama, dimana kita bersuara dan berusaha menarik perhatian audiens untuk berkunjung ke website kita. Hal ini bisa dilakukan melalui banyak hal misalnya membuat campaign, iklan di digital dll. Tujuannya adalah mengakuisisi audiens, agar mau mengenal dan berkunjung.
Inbound Marketing
Tahapan kedua di mana setelah mereka datang ke website kita, dengan  segala investasi dan daya upaya. Website sebagai rumahnya ya harus bagus, dan menarik. Apa yang membuatnya menarik, konten-konten yang ada di website memang bermanfaat buat audiens, sehingga mereka merasa senang, dan mau menyebarkan ke yang lain. Dan tidak tertutup kemungkinan, audiens yang datang dari search engine ketika mencari informasi tertentu.
Kedua yang perlu diperhatikan adalah kemudahan navigasi website yang memudahkan pengunjung mencari informasi yang dibutuhkan. Karena di online kemudahan navigasi menu website lebih penting dibanding tampilan yang cantik tapi membingungkan.
Ketiga, call to action yang jelas, dan langsung menuju ke landing page yang dimaksud. Maksudnya begini, sering kali saya menemukan iklan yang menarik di Facebook atau Search Engine. Tapi ketika link iklan itu diklik, landing page-nya adalah halaman home. Lho saya kan tertarik dengan special offer yang ditawarkan? Kok malah diajak main tebak-tebakan???
Website ini harus dianalisa dan terus dioptimalisasi berdasarkan analytics report yang diperoleh, sehingga ke depan akan menjadi lebih baik, dan pengunjung yang datang semakin banyak dan berkualitas.