Hal lain yang mungkin sangat kuat dan sukar ditandingi oleh e-commerce portal, emotional value yang dibangun karena otoritas. Ini menyebabkan konsumen menjadi sangat loyal, dan tidak peduli dengan harga. Apa pun produk yang direkomendasikan oleh komunitasnya maka memang bagus. Karena mereka yang berkumpul dalam satu komunitas memiliki ketertarikan dan selera yang sama.
Itu sebabnya portal e-commerce harus berhati-hati, jangan hanya sibuk membangun digital strategy dan marketing strategy untuk mengakuisisi konsumen, dan mengalahkan kompetitor. Padahal pasar dan konsumennya sebenarnya digerogoti oleh komunitas-komunitas yang mengembangkan e-commerce juga.
Oleh karena itu, raksasa e-commerce perlu menerapkan social commerce, agar biaya pemasaran menjadi lebih efisien di jangka panjang. Artikel selanjutnya saya akan membahas detil digital marketing strategy apa saja yang bisa dilakukan oleh e-commerce giant menghadapi komunitas.
Bagaimana menurut Anda?
Artikel lain tentang Social CRM:
Social CRM: The Future of Social Media & Digital Strategy
Social CRM Part 2: Start with Database
Social CRM Part 3: What Database
Social CRM Part 4: Find Only Relevant Database
Social CRM Part 5: How To Get Relevant Database
Social CRM Part  6: What Method For Your Product?
Social CRM Part 7: How To Treat Your Database
Social CRM Part 8: Effective E-mail Blast
Social CRM Part 9: Google Analytics 2013 & Social CRM
Social CRM Part 10: Produk Apa Yang Pas?
Social CRM Part 11: When Will It Take Off?
Social CRM: Part 12: Case Study Fashion Pria
Tuhu Nugraha Dewanto
Mau diskusi lebih lanjut?
Follow on Twitter: @tuhunugraha
LinkedIn:Â http://www.linkedin.com/in/tuhunugraha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H