Kelebihan sistem ini bisa menyasar ke audiens yang lebih spesifik, misalkan berdasarkan demografi, geografi, perilaku atau kebutuhan. Misalnya bila Anda memasang iklan di Facebook, maka Anda bisa menyasar hanya mereka yang berada di Jakarta, perempuan umur 13-25, senang dengan produk make up dan kecantikan saja. Apabila Anda beriklan di Google Search, maka Anda bisa menyasar mereka yang membutuhkan informasi seputar produk yang ingin ditawarkan. Misalnya mereka yang membutuhkan mobi, gadget, rumah dll.
Lalu bagaimana dengan standar CPC ini? Sebenarnya setiap kata kunci akan berbeda biayanya, tergantung tingkat kompetisinya. Namun sebagai gambaran di NB Agency Asia, kita biasanya menetapkan KPI CPC di kisaran USD 0,4. Angka ini menjadikan patokan dasar untuk terus mengevaluasi efektivitas iklannya. Karena sistem CPC sangat dinamis oleh karena itu perlu dipantau setiap hari agar efisien dan efektif.
Cost Per Action/Acquisition (CPA)
Dengan sistem ini hanya akan membayar apabila audiens telah melakukan tindakan yang telah diseepakati sebelumnya antara pemilik media dan pengiklan. Misalnya pengiklan hanya akan membayar per lead data, penjualan, atau per interaksi. Sistem ini akan membuat sistem yang lebih efisien di sisi pengiklan.
Sistem ini akan sangat pas untuk sebuah tujuan yang sangat spesifik dari perusahaan, dan produk atau merek yang pasarnya sangat sempit dan khusus. Sehingga mereka mau membayar lebih mahal untuk CPA, karena akan sangat tidak efisien apabila menggunakan sistem CPM atau CPC.
Setelah memahami tiga tipe iklan di online ini, semoga akan memudahkan Anda-Anda para pemilik perusahaan atau Manajer Pemasaran dalam membuat strategi penempatan iklan di digital. Apabila produk Anda masih perlu dikenal oleh publik, karena berdasarkan survei belum banyak yang mengenal. Maka Anda harus lebih banyak berinvestasi di CPM, bukan CPC di Facebook atau Google Search. Bagaimana menurut Anda? Ada komentar atau masukan?
Tuhu Nugraha Dewanto
Social Media Head, NB Agency Asia
Follow on Twitter: @tuhunugraha
LinkedIn:Â http://www.linkedin.com/in/tuhunugraha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H