Jangan dipahami, berarti tidak perlu testing Covid-19 individu di kegiatan khusus, manakala bepergian, serta untuk kepentingan lainnya. Tidaklah seperti itu. Semua dapat dilakukan, asalkan datanya dipilah-pilah.
Seseorang yang berkali-kali menjalani testing, di mana hasilnya selalu positif atau negatif, seharusnya tidak dimasukkan ke dalam data yang dipublikasi, seolah-olah kasus individu baru.
Mudah-mudahan dengan Budi telah mengungkap hal ini, metode testing dan pencatatan kasus Covid-19 bisa diperbaiki dan digunakan sebagaimana mestinya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H