Tertangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo, istrinya (Iis Rosita Dewi), dan 15 orang lainnya (pejabat KKP dan sejumlah pihak swasta) bisa dibilang hasil tangkapan fenomenal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di masa kepemimpinan Ketua KPK Firli Bahuri.
Ya, selain jumlahnya lumayan, di masa Firli ini, dua pejabat negara ditangkap sekaligus, seorang menteri dan seorang anggota DPR RI periode 2019-2024, di mana pasangan suami-istri dan berasal dari partai yang sama yaitu Partai Gerindra.
Seperti diberitakan media, kasus yang membelit Edhy dan Iis yakni terkait perizinan ekspor benih lobster atau benur untuk menentukan siapa saja calon eksportir. Menurut kabar, ada permainan di balik penentuan nama eksportir.
Edhy dan Iis ditangkap pada Rabu (25/11) dini hari pukul 01.23 WIB di Bandara Soekarno-Hatta, saat baru tiba dari kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Kasus mereka sedang ditangani KPK, dan kemungkinan besar mereka akan jadi tersangka.
Rombongan Edhy ke Amerika Serikat dalam rangka penandatanganan kerjasama antara KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. Berdasarkan keterangan Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, ada sejumlah barang bukti yang diamankan terkait kasus, termasuk kartu debit ATM.
Menyedihkan, bukan? Presiden Joko Widodo tentu kecewa karena anak buahnya tidak amanah menjalankan tugas dan terlibat dugaan kasus korupsi. Dan bukan hanya Presiden Jokowi, Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra malu luar biasa.
Bagaimana tidak malu, di samping Edhy dan Iis kader Gerindra yang notabene pasangan suami-istri, Prabowo juga beberapa waktu yang lalu, yaitu saat Debat Capres-Cawapres di Hotel Bidakara Jakarta (Kamis, 17 Januari 2019) pernah berujar bahwa partainya sudah terbebas dari korupsi.
Prabowo mengatakan kala itu, jika ada kader partainya yang terbukti korupsi, dia sendiri yang akan menyeret mereka ke penjara. Ia yakin dan optimis, Gerindra merupakan salah satu partai yang paling keras melawan korupsi.
"Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya. Kalau ada anggota Partai Gerindra korupsi, saya sendiri yang akan masukkan (kader) ke penjara," ujar Prabowo.
Kiranya keyakinan Prabowo berdasar, sebab memang selama ini belum ada kader Gerindra, khususnya di lembaga tinggi negara semisal DPR RI yang tersangkut kasus korupsi. Sehingga patutlah ia bangga dan gagah mengatakan hal itu.
Maka dengan ditangkapnya Edhy dan Iis, pengakuan Prabowo dulu menjadi termentahkan. Ternyata tidak sesuai kenyataan pada akhirnya. Tidak main-main, orang yang mementahkannya menteri dan anggota DPR RI.