Kembali ke sikap Dudung yang layak dicontoh. Tegas terhadap ormas dan masyarakat sebuah keharusan bagi kepala daerah. Martabat jabatan wajib dijunjung tinggi. Kepala daerah mesti bisa membedakan mana aspirasi dan mana pula provokasi.
Tidak semua suara mayoritas tergolong aspirasi. Karena terkadang suara dipekikkan untuk kepentingan kelompok tertentu. Maka di sinilah ujiannya para kepala daerah. Apakah mereka mau tunduk pada suara dan pekikan yang mengada-ada atau tegas menolak.
Dalam memimpin, hal lainnya yang perlu diperjuangkan para kepala daerah yaitu bagaimana cara menjaga "kesehatan" warga. Sengaja saya beri tanda kutip, sebab sehat yang dimaksud fisik non fisik.
Sehat fisik misalnya tidak terjangkit penyakit, terbebas dari wabah, dan sebagainya. Sementara sehat non fisik yakni sejahtera, aman, tenteram, damai, dan seterusnya.
Kesehatan warga bentuk non fisik yang paling penting lagi adalah terbebas dari paham radikal, ideologi menyesatkan, provokasi yang memecah-belah persatuan dan persaudaraan, serta agenda politik nihil manfaat.
Kesimpulan atau intinya adalah para kepala daerah harus punya wibawa dan harga diri, yang tidak boleh tergadaikan untuk kepentingan kelompok dan golongan. Berintegritas, apa hal baik yang ada di pikiran dan keluar dari mulut, itulah yang dilakukan.
Maukah para kepala daerah bersikap tegas? Wajib! Tidak ada pilihan "mau" dan " tidak mau". Percuma dipilih rakyat jadi pemimpin jika akhirnya takut bersikap, enggan bertindak, dan bingung melangkah.
Sekian. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H