Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

HRS ke Indonesia, Bakal Ada yang Luar Biasa?

5 November 2020   07:25 Diperbarui: 5 November 2020   07:37 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur, saya sebenarnya tidak tahu perihal kepulangan HRS ke Indonesia. Dari si pengemudi saya dapat informasinya. Berarti saya terlambat update kabar terbaru. Maklum, minat saya mungkin lain dengan dia.

Kami tiba di lokasi hotel. Saya kembalikan helm yang saya pakai dan membayar tarif ojek. Saya ucapkan terima kasih dan mengingatkan si pengemudi untuk jaga kesehatan.

Penasaran informasi kepulangan HRS dari Arab Saudi, saya langsung buka google. Dan benar, kabarnya demikian. Bahkan saat saya menyalakan televisi, sebuah stasiun swasta sedang membahasnya.

Dipandu pembawa acara, di tayangan tampak hadir dan berbicara 3 (tiga) narasumber, antara lain Kapitra Ampera (politisi PDIP Perjuangan sekaligus mantan kuasa hukum HRS), Eggi Sudjana (kuasa hukum HRS saat ini), dan Wawan Purwanto (juru bicara Kepala Badan Intelijen Negara).

Dari penuturan ketiga narasumber, tersimpul bahwa memang betul HRS akan ke Indonesia. Berangkat dari Arab Saudi tanggal 9 dan tiba di tanah air tanggal 10, di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sama juga dengan yang disampaikan HRS di cuplikan video "produk" FRONT TV yang ikut disajikan oleh pembawa acara.

Eggi selaku kuasa hukum mengatakan, kepulangan HRS kali ini sungguh-sungguh. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang selalu batal. Sebab HRS tidak punya masalah lagi di Arab Saudi, sudah memesan tiket pesawat, dan mengumumkannya langsung ke publik.

Cuma, yang dikhawatirkan Eggi soal akan adanya pihak tertentu yang ingin menghalang-halangi. Tidak disebutkan siapa yang Eggi maksud, meski sesekali "menyinggung" BIN, yang dimintanya"netral".

Membantah Eggi, Wawan mengaku BIN tidak berurusan dengan kepulangan HRS. Kalau mau pulang, tinggal direalisasikan. Bahwa kemudian tertunda lagi karena misalnya khawatir kasus lama diproses penegak hukum, itu bukan ranah BIN.

Hal yang diantisipasi BIN yakni potensi "buruk" di balik kepulangan HRS. Jangan sampai menimbulkan hal-hal yang di luar kendali, memantik provokasi oleh sebagian pihak, atau muncul aksi-aksi yang memunculkan kerumunan. Diingatkan Wawan, di tengah kondisi pandemi, sebaiknya HRS dan para pengagum tidak mengadakan kegiatan yang melanggar protokol kesehatan.

Setiba di Indonesia, HRS akan istirahat beberapa hari, lalu kemudian memimpin "revolusi". Itu pengakuan HRS sendiri dan penegasan Eggie. Persis juga dengan yang dikabarkan pengemudi ojek online kepada saya.

Belum ada yang tahu aksi revolusi apa yang dirancang HRS, bagaimana kegiatannya di lapangan, dan kapan saatnya. HRS tidak memberitahu, dan Eggi pun demikian. Masih misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun