Menanggapi aksi mogok dan demonstrasi yang dilakukan para buruh bersama mahasiswa dalam rangka menolak pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU, pemerintah buka suara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, aksi yang berjalan tiga hari tersebut (berakhir hari ini, Kamis, 8 Oktober 2020) tidak lepas dari campur tangan tokoh tertentu.
Airlangga menengggarai ada tokoh yang ikut menggerakkan dan membiayai aksi massa. Tokoh yang dimaksud tidak disebutkan jumlahnya, hanya saja disebutkan bahwa punya "ego" yang sangat besar, menyokong aksi tetapi tidak turun ke lapangan. Lebih lanjut, Airlangga juga menegaskan bahwa tokoh itu sudah dipantau oleh pemerintah.
"Sebetulnya pemerintah tahu siapa di belakang demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya, sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasikan rakyat. Demo itu digerakkan tanpa melihat isi undang-undang, dan sebagian dari penggerak demo memang ditugaskan untuk demo. Bukan persoalan isinya apa. Jadi ini gerakan yang dimobilisasi," ujar Airlangga, Kamis (8/10/2020).
Baca: RUU Cipta Kerja Disahkan: Ketimbang "Cilaka", Mending Ajukan Judicial Review
Oleh sebab itu, Airlangga mengaku, pemerintah akan melakukan tindakan tegas lewat jalur hukum jika akibat dari aksi membuat suasana di tanah air ricuh. Lewat bantuan penegak hukum, pemerintah bakal memproses kasus-kasusnya berdasarkan fakta tindakan yang ditemukan.
"Kita tidak bisa menghukum hanya berdasarkan kata-kata. Tentu kita melihat tindakan-tindakan yang dilakukan. Apabila ada tindakan hukum (yang dilanggar), pemerintah mengambil tindakan tegas, terutama melalui aparat penegak hukum," tegas Airlangga.
Mengaku tahu dalang (penggerak dan sponsor) aksi demonstrasi, mengapa Airlangga tidak langsung "menunjuk hidung" supaya publik tidak bertanya-tanya?
Bukankah dengan begitu, maka tokoh yang disebut berhenti meneruskan "manuvernya"? Mengapa harus menunggu timbulnya kerusuhan, baru kemudian pemerintah bertindak?
Siapakah kira-kira nama tokoh yang sudah dikantongi pemerintah itu? Adakah bertindak salah satunya (penggerak atau sponsor), atau memang kedua-duanya?
Untuk tokoh sponsor kiranya masih "abu-abu", pastinya mereka yang tidak setuju pengesahan RUU Cipta Kerja (menjadi UU) serta kurang senang dengan pemerintah.