Akhirnya keinginan Presiden Joko Widodo untuk berpelukan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terwujud. Hal itu terjadi pada Senin malam, 11 November 2019 di acara perayaan HUT ke-8 sekaligus penutupan rangkaian kegiatan Kongres ke-2 Partai NasDem yang berlokasi di Jakarta Internal Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta.
Seperti yang diketahui publik, beberapa waktu yang lalu (Rabu, 6 November 2019), tepatnya di acara perayaan HUT ke-55 Partai Golkar, Presiden Jokowi sempat mempertanyakan makna pertemuan dan pelukan yang dilakukan oleh Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman pada Rabu, 30 Oktober 2019.
"Yang saya hormati para ketua umum, Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini beliau lebih cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS. Saya tidak tahu maknanya apa. Tetapi rangkulannya itu tidak seperti biasanya. Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman," ucap Presiden Jokowi saat memberi sambutan.
Harus diakui, usai Surya dan Sohibul bertemu, banyak narasi muncul bahwa ada persoalan di koalisi pemerintahan, kabinet dinilai sudah mulai retak. Bahkan sampai ada yang meminta NasDem sebaiknya keluar saja dari kabinet.
Ketika ditanya soal pernyataan Presiden Jokowi, Surya menganggapnya cuma sebatas candaan. Terkait pertemuannya dengan Sohibul Iman, Surya berpandangan bahwa komunikasi dengan semua pihak, termasuk PKS sebagai partai di luar koalisi pemerintahan harus tetap dijaga.
Surya mengaku kunjungannya ke Kantor DPP PKS hanya sekadar silaturahmi kebangsaan dan untuk menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Masa kalian (wartawan) enggak tanggap, Pak Jokowi itu punya sense of humor tinggi. Kita tetap gembira menerima respon humoris dari Pak Jokowi. Semua punya cita-cita besar bagaimana menjalankan posisi dan peran institusi parpol ini untuk meringankan beban masyarakat bukan sebaliknya," kata Surya.
Kembali ke pokok bahasan, Presiden Jokowi memeluk erat Surya di JI Expo Kemayoran. Artinya juga, Surya telah berhasil dipeluk dua presiden, satunya Presiden PKS dan satunya lagi Presiden Republik Indonesia.
Makna pelukan Surya dan Sohibul sudah diuraikan di atas, seperti yang diakui Surya sendiri. Lalu bagaimana dengan makna pelukan Presiden Jokowi dan Surya?
Pertama, yang meminta "pelukan" itu adalah Presiden Jokowi, bukan Surya. Apakah maksudnya Presiden Jokowi haus "pelukan"? Tentu tidak. Bukan itu maksudnya. Presiden Jokowi juga sebenarnya tidak mewakili dirinya sendiri, melainkan parpol koalisi di kabinet pemerintahannya.
"Soal rangkulan, pelukan, itu cuma masalah kecemburuan. Karena saya tidak pernah dirangkul seerat itu. Tetapi, sehabis saya menyampaikan sambutan, saya peluk erat, lebih erat dari pelukan Sohibul Iman," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya di acara HUT ke-8 Partai NasDem.