Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan, Pak Habibie

11 September 2019   19:31 Diperbarui: 11 September 2019   20:04 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden ke-3 RI B.J. Habibie meninggal dunia | Gambar: KOMPAS.com

Padahal baru kemarin, Selasa, 10 September 2019 dikonfirmasi bahwa kondisi kesehatan beliau mulai stabil dan tidak sedang dalam keadaan kritis, ternyata pada hari ini, Rabu, 11 September 2019, Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie (B. J. Habibie) dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 18.03 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Yang memberi konfirmasi kemarin dan hari ini adalah putera bungsu almarhum yang bernama Thareq Kemal Habibie. Almarhum meninggal dunia di usia 83 tahun (menjelang 84 tahun), di mana lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan.

"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.03 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Mantan Wakil Presiden ke-7 dan Presiden ke-3 RI itu telah menyusul sang isteri, almarhumah Ainun Habibie menghadap Tuhan. Seperti yang diketahui, almarhumah Ainun sudah dipanggil Tuhan sejak 22 Mei 2010 silam di Munchen, Jerman.

Tidak hanya meninggalkan dua orang putera (Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie), Bapak Teknologi Indonesia itu juga turut berpamitan kepada seluruh rakyat Indonesia yang sangat dicintainya.

Anak dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie (almarhum) dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo (almarhumah) tersebut dikabarkan mengidap penyakit jantung sejak usia muda, karena terlalu aktif bekerja. Sehingga ketika mengalami kelelahan, penyakitnya menjadi kambuh, apalagi di usianya yang cukup sepuh.

Beberapa tahun terakhir memang kondisi kesehatan sang perintis industri pesawat terbang nusantara ini menurun, tercatat sejak 2014 yang lalu, yakni sehari setelah mengikuti pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung MPR RI, dan dirawat di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung.

Kemudian pada 2016 didiagnosa mengalami infeksi bakteri dan dirawat di RSPAD. Selanjutnya pada 2018 sempat dirawat karena kondisi kesehatannya menurun. Dan di tahun yang sama pula kembali dirawat karena disebut mengalami kebocoran klep jantung sehingga mesti menjalani perawatan di Jerman.

Terakhir tahun ini, sejak 1 September 2019 lagi-lagi harus dirawat secara intensif di RSPAD sampai hari ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir, yang mana ditangani oleh 44 dokter kepresidenan yang spesialis di berbagai bidang.

Sebenarnya sebelum dinyatakan meninggal dunia pada hari ini, almarhum sudah enam kali diterpa kabar bohong atau isu bahwa sudah meninggal dunia, antara lain Februari 2012, November 2016, Januari 2017, Maret 2017, April 2018, dan pada 10 September 2019 (kemarin).

Sebagian publik tentu tidak tahu alasan mengapa beliau diisukan meninggal dunia sebelum-sebelumnya oleh orang-orang yang tidak bertanggungjwab. Biarlah mereka yang mempertanggungjawabkannya kelak di akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun