Sila cari nama-nama petugas pembawa baki dari tahun ke tahun di berbagai sumber. Yang jelas mereka cantik, anggun, disiplin, dan sebagainya. Pokoknya di antara para petugas yang lain, pembawa baki lah yang menjadi sorotan utama mata dan media.
Lalu siapakah petugas pembawa baki tahun ini di HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia? Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pembawa baki yang dipilih tetap dua orang dan berjenis kelamin perempuan.
Mereka berdua yakni Salma El Mutafaqqiha utusan Jawa Tengah sebagai pembawa baki dari Tim Merah (kelompok Paskibraka Nasional saat upacara pengibaran bendera) dan Aisyah Rahmawati utusan Bengkulu sebagai pembawa baki dari Tim Putih (kelompok Paskibraka Nasional saat penurunan bendera).
Sementara di sini penulis ingin menyingkap lebih lanjut sosok Aisyah, dan jika ada kesempatan nanti akan menuliskan hal yang sama tentang Salma. Jadi mohon bersabar dan tidak perlu berpikir macam-macam. Okay?
Siapakah Aisyah Rahmawati? Aisyah adalah siswa Kelas X SMA Negeri 3 Seluma yang berlokasi di Desa Padang Pelasan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
Aisyah lahir pada 2 April 2003 di Desa Rena Panjang, Kabupaten Seluma, yang artinya masih berusia 16 tahun. Dia anak dari pasangan Faturachman (ayah) dan Suarni (ibu). Ayahnya berprofesi sebagai guru sekaligus Kepala SMP Negeri Desa Puguk, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Sejak kecil Aisyah sudah bercita-cita ingin jadi Polisi Wanita (Polwan), dan itulah yang memotivasi dirinya berjuang untuk lolos masuk salah satu anggota Paskibraka Nasional.
Meski demikian, Aisyah menyadari bahwa statusnya sebagai Paskibraka Nasional belum tentu memudahkan dirinya masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
"Ini menjadi target Aisyah berikutnya," kata Aisyah.
Mudah-mudah cita-cita Aisyah masuk Akpol dan menjadi polisi hebat tercapai. Keberhasilan Aisyah menjalankan tugas di HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia telah membanggakan hatinya sendiri, keluarganya, masyarakat Bengkulu, dan seluruh rakyat Indonesia.