Salut buat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang setelah menjalani hukuman karena kasus penodaan agama dan kemudian tidak menjabat apa-apa lagi masih berniat membantu masyarakat, terutama mereka yang berkekurangan.
Ya, alasan yang mendorong Ahok untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat adalah karena merasa sudah tidak punya power dan anggaran yang sebelumnya dia sisihkan buat orang miskin di ibu kota saat menjabat wakil gubernur dan gubernur.
Niat Ahok tersebut diputuskan ketika dia masih mendekam di tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Ide timbul dalam masa tahanan, masih menerima banyak surat permintaan bantuan ke saya. Sedangkan saya sudah tidak menjadi pejabat lagi. Uang pribadi tidak mungkin membantu banyak orang miskin dan membutuhkan," kata Ahok (3/8/2019).
Tentu niat Ahok ini ada yang suka dan ada pula sebaliknya, tidak suka. Tapi apa pun itu, wajarlah diapresiasi. Karena jarang mantan pejabat yang tetap berjuang memikirkan nasib orang lain.
Ahok mengaku telah membuat sebuah aplikasi "Jangkau" yang segera tersedia di Google Play dan iOS dalam waktu dekat. Aplikasi tersebut nantinya akan menjadi sarana penghubung antara penyumbang dan orang yang butuh sumbangan.
Baca: Ahok Bakal Luncurkan Aplikasi "Jangkau" untuk Bantu Orang Miskin
Untuk awal-awal, sumbangan yang bakal dihimpun adalah berupa barang, seperti kursi roda, tongkat, dan kacamata baca. Selanjutnya, setelah aplikasi dikembangkan, tidak tertutup kemungkinan sumbangan dalam bentuk uang juga diterima.
Ahok berharap lewat aplikasi "Jangkau", budaya gotong royong dan saling membantu di antara masyarakat dapat muncul. Pengelolaan aplikasi sendiri akan ditangani melalui sebuah yayasan yang dia dirikan dengan nama "Beri Tanpa Pamrih (BTP)".
"Dengan aplikasi ini, aku harapkan ada gotong royong dan informasi bagi yang suka membantu dan mau minta bantuan untuk ketemu. Aku udah dirikan yayasan Beri Tanpa Pamrih (BTP) untuk menjalankan aplikasi Jangkau," ungkap Ahok.
Nantinya kantor Yayasan "Beri Tanpa Pamrih (BTP)" berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI). Dan selain mengurus yayasan sosial, Ahok juga akan membangun sebuah perusahaan konsultan yang bidangnya belum dibuka ke publik.