Dalam sebuah wawancara khusus bersama Harian Kompas (1/7/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan membuka peluang kepada generasi milenial (kaum muda) untuk duduk sebagai menteri di kabinet pemerintahannya pada periode 2019-2024. Jokowi menilai kaum muda lebih fleksibel, dinamis dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman.
"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan faktor usia tidak menjadi hambatan bagi kaum muda masuk kabinet, karena ada menteri koordinator yang akan berlaku sebagai pembimbing mereka. Lebih lanjut, persoalan latar belakang dan status politik pun demikian.
"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," tegas Jokowi.Â
Mengerti manajerial, mampu mengeksekusi program dan ahli di bidangnya. Itulah kriteria utama yang dipersyaratkan Jokowi. Lalu siapa sajakah sosok-sosok muda yang memenuhi kriteria tersebut?
Apakah seperti yang ramai dibicarakan publik, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (Komandan Kogasma Partai Demokrat), Grace Natalie (Ketua Umum PSI), Tsamara Amany (Ketua DPP PSI), Bahlil Lahadalia (Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia/ HIPMI), hingga Angela Herliani Tanoesoedibjo (puteri pertama Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo) dan seterusnya?
Saya juga kurang tahu mengapa nama-nama di atas tampil, tapi yang pasti memang mereka adalah orang-orang yang punya potensi. Misalnya selain masih muda, mereka juga berpendidikan tinggi, memiliki jabatan penting di partai politik, punya perusahaan atau semacamnya, mantan tim sukses, memiliki pengaruh besar di masyarakat, dan sebagainya.Â
Baca: "Kabinet Muda" Jokowi Bukan Asal Muda, Ini Maksudnya
Saya sendiri cukup mengapresiasi jika di antara beberapa nama akhirnya betul terpilih menjadi menteri, sekaligus berharap sanggup mengemban tugas dan amanah yang dipercayakan.
Menurut saya, bila kemudian Jokowi menimbang beberapa nama, satu orang ini mestinya turut dipertimbangkan. Namanya adalah Maria Audrey Lukito (Audrey Yu Jia Hui). Mungkin sebagian dari pembaca sudah familiar dengan gadis asal Surabaya ini, namun tidak masalah kalau diuraikan sedikit tentang profilnya.
Audrey lahir di Surabaya pada 1 Mei 1988 (31 tahun). Dia lahir dari keluarga berdarah Tionghoa, anak tunggal dari pasangan insinyur (saya belum dapat informasi tentang nama orangtuanya), di mana ayahnya insinyur mesin sedangkan ibunya insinyur kimia. Ya, bisa disebut sebuah keluarga mapan.