Hidup di dunia ini hanya sementara. Kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Tuhan, Sang Pemberi Hidup. Yang kita tahu hanyalah bagaimana menjalani hidup itu secara bebas; menikmati apa adanya, melewatinya penuh syukur dan sukacita, dan berusaha agar bisa membawa manfaat bagi sesama.
Hari ini (Minggu, 7/7/2019), salah seorang putera terbaik bangsa telah menghadap Sang Khalik, pada usia 49 tahun (7 Oktober 1969-7 Juli 2019), pukul 02.00 setempat (Guangzhou). Dia bernama Sutopo Purwo Nugroho. Pria kelahiran Boyolali ini mengakhiri peziarahannya di dunia setelah kurang lebih 1 tahun 6 bulan mengidap kanker paru-paru stadium 4.
Diketahui bahwa pada 15 Juni lalu Sutopo bertolak ke Guangzhou untuk mendapatkan perawatan dan penanganan intensif karena kanker yang diidap sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Dan ternyata Tuhan berkehendak lain, Sutopo harus menghadap-Nya, dan terpaksa meninggalkan keluarga tercinta, seorang isteri dan dua orang anak.
Semoga Tuhan menyambut Sutopo dengan pelukan kasih-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Amin.
Selain informasi keluarga dan riwayat penyakit pribadinya, hal apa lagi yang bisa kita ketahui tentang Sutopo?
Membaca atau mendengar nama Sutopo, kerap identik dengan istilah 'bencana'. Bukan artinya pembawa bencana, tetapi penyaji berita terkait bencana. Potensi dan peristiwa bencana apapun diberitakan Sutopo, baik di lapangan maupun melalui akun media sosialnya.Â
Kemudian Sutopo juga sering menjadi narasumber seminar dan kegiatan penyuluhan lain terutama dalam mengedukasi masyarakat agar tanggap menghadapi bencana.
Sutopo melakukan itu bukan karena kurang kerjaan, tapi memang tugas pokoknya sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebuah tugas mulia dan tidak mudah diemban. Apalagi jika tugas itu berada di pundak seseorang pengidap penyakit kronis.
Sutopo tetap semangat melaksanakan kewajibannya dengan ikhlas dan gembira. Kalau kita yang berada di posisinya, kita pasti akan meninggalkan tugas itu dan fokus mengurus diri sendiri.Â
Di samping sibuk dengan tugasnya, selama hidupnya Sutopo juga selalu memberi motivasi kepada masyarakat, khususnya mereka yang mengidap penyakit kanker seperti dirinya. Dia meminta supaya mereka terus semangat, sabar, selalu berdoa dan membuktikan diri sebagai pejuang.
Buat rekan penyintas kanker. Kita adalah cancer survivor tapi kita harus menjadi warrior. Kanker sungguh menyakitkan. Menyerang dan merusak tubuh kita. Tapi mari kita hadapi dengan ikhlas dan suka cita. Jangan menyerah. Tetap semangat, ikhtiar, sabar dan selalu berdoa. pic.twitter.com/FVmNjXuS6i--- Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) March 31, 2019