Sepertinya pengungkapan kasus rencana pembunuhan terhadap empat pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei akan menuju titik terang. Ya, rilis kepolisian pada 11 Juni lalu belum sampai mengungkap dalang utama dari kasus tersebut. Namun setidaknya tiga nama yang sudah dibeberkan ke publik yang diduga terlibat, antara lain Kivlan Zein, Soenarko, dan Habil Marati.
Tiga nama di atas bukanlah aktor intelektual. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebutkan masih ada kemungkinan keterlibatan pihak lain.
"Jadi kemarin belum sampai ke dalang kerusuhannya, kemarin lebih mengungkap asal usul senjata dan mau dipakai apa senjata itu," tutur Moeldoko (12/6/2019).
Pertanyaannya, betulkah akan ada rilis terbaru dari kepolisian terkait dalang utama rencana pembunuhan? Apakah kasus tersebut murni aksi pribadi tanpa berhubungan dengan kepentingan politik pihak tertentu?
Sementara kita tunggu proses penyelidikan lebih lanjut. Kepolisian pasti akan bekerja profesional. Pada saatnya nanti akan terungkap juga semua.
Salah seorang tersangka yang merupakan eksekutor suruhan Kivlan yaitu bernama Kurniawan alias Iwan membeberkan informasi yang cukup mengagetkan kepada penyidik kepolisian ketika diinterogasi.
Iwan mengaku bahwa saat terjadi aksi kerusuhan pada 21 Mei, dia berada di sebuah tempat yang dia sebut "pangkalan". Pangkalan tersebut beralamat di Jalan Proklamasi Nomor 36, Menteng, Jakarta Pusat.
Pangkalan itu sebenarnya tempat apa? Berdasarkan penelusuran Tempo, tempat itu adalah Rumah Perjuangan Rakyat Prabowo-Sandiaga. Saat disambangi di sana masih terpasang baliho bertuliskan 'Rumah Perjuangan Rakyat.'Â
Kok Iwan diperbolehkan menggunakan rumah itu sebagai pangkalan dalam menjalankan aksinya? Apakah betul Iwan sendirian di sana tanpa ditemani oleh orang lain?
Untuk dua pertanyaan ini biarlah diungkap selanjutnya secara detail pihak kepolisian. Namun faktanya sebagian publik tahu bahwa Rumah Perjuangan Rakyat salah satu tempat yang didirikan oleh relawan Prabowo-Sandi. Peresmiannya dilakukan pada 26 April 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono memberi pidato sambutan dalam peresmian itu.Â