Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sungai, Urat Nadi Kehidupan?

24 Maret 2019   12:24 Diperbarui: 24 Maret 2019   12:52 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar: kompas.com
Gambar: kompas.com
Kita wajib menyadari, sungai-sungai di sekitar kita penuh manfaat. Kalau kita menjaga kebersihan dan kelestariannya, sungai berguna untuk diolah sebagai bahan baku air minum. Ingat, ada banyak negara di dunia ini, dan bahkan sebagian daerah di Indonesia, kekurangan air. Atau mungkin ada tapi tidak layak dikonsumsi.

Gambar: yukepo.com
Gambar: yukepo.com
Selain itu, sungai-sungai juga sebenarnya bisa dijadikan sarana transportasi air. Lagi-lagi perlu diingat, zaman dulu kebanyakan sungai digunakan oleh warga sebagai jalur untuk mengangkut berbagai material dan kebutuhan pokok, karena kalau lewat jalur darat sangat sulit dilakukan.

Kemudian, bukankah sungai juga bisa dijadikan sebagai objek wisata menarik? Sungai-sungai yang tertata rapi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai akan sangat berguna sebagai tempat berekreasi, melepas penat, serta lokasi pemancingan ikan.

Lihatlah apa yang sekarang dilakukan oleh negara-negara maju. Sungai-sungai dimanfaatkan maksimal, termasuk untuk menyokong pertumbuhan ekonomi.

Sungai di Kota Seoul (Gambar: prokal.co)
Sungai di Kota Seoul (Gambar: prokal.co)
Di negara kita bagaimana? Baiklah, sungai-sungai yang belum rusak ingin dijaga kelestariannya. Lalu bagaimana dengan sungai-sungai yang sudah kotor dan tercemar, apakah mau dibiarkan saja?

Tentu tidak. Kita harus konsisten membersihkan dan merawatnya. Ya memang tidak akan bisa kita kembalikan ke kondisi alaminya seperti semula, tetapi setidaknya kita bisa mencegah agar tidak menjadi bencana.

Maukah kita mempertahankan "keperawanan" sungai-sungai yang belum rusak? Maukah kita menghentikan kebiasaan membuang sampah dan limbah ke sungai?

Semoga saja. Sekali lagi, sungai adalah urat nadi kehidupan kita. Sungai bukan hanya milik kita saat ini, tetapi juga kepunyaan generasi kita ke depan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun