Hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menempatkan posisi elektabilitas pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf pada angka 49,2 persen seharusnya tidak membuat para pendukung mereka cemas atau pun takut.Â
Betul bahwa angka ini mengalami penurunan dibanding pada Oktober tahun lalu, di mana posisinya berada pada angka 52,6 persen. Namun sekali lagi, tidak perlu ditanggapi pesimis. Mengapa?
Pihak Litbang Kompas sendiri mengaku bahwa selisih persentase elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga berkisar 11,8 persen. Artinya, meski kelihatannya kalah, Jokowi-Ma'ruf tetap unggul.
Kemudian, dari hasil survei, ada sebanyak 13,4 persen responden lagi yang suaranya masih abu-abu, belum terungkap jelas akan berpihak ke pasangan mana. Seandainya pun dibelah rata atau tidak ke masing-masing pasangan, Jokowi-Ma'ruf lagi-lagi akan tetap unggul.
Alasan lain mengapa para pendukung Jokowi-Ma'ruf wajib optimis yakni, sebaran responden Litbang Kompas tidak menyasar mayoritas atau seluruh wilayah di Indonesia, hanya di 500 kelurahan yang melibatkan 2.000 responden. Sedangkan saat ini total kelurahan di Indonesia mencapai 8.490.
Untuk menjangkau banyak responden atau seluruh lokasi memang sesuatu hal yang mustahil dilakukan Litbang Kompas, sama seperti keterbatasan yang dialami oleh beberapa lembaga survei lain sehingga menggunakan metode sampling, akan tetapi sebagian kecil sasaran survei tersebut belum tentu mengisyaratkan hasil akhir pada pemungutan suara nanti.
Belum lagi perang opini dan dilema psikologi yang masih terus terjadi di tengah masyarakat selama beberapa minggu ke depan menjelang Pilpres, di mana cukup potensial mempengaruhi angka elektabilitas dari masing-masing pasangan capres-cawapres menjadi fluktuatif.
Lalu apakah maksudnya para pendukung Jokowi-Ma'ruf diam dan tidak perlu berbuat apa-apa lagi?Â
Jelas tidak. Mereka harus menjadikan hasil survei update Litbang Kompas sebagai cambuk untuk semakin giat melakukan terobosan. Mereka juga tidak boleh terlena memuja hasil survei dari lembaga-lembaga survei serupa, yang mana tentu dianggap lebih membahagiakan dibanding hasil survei Litbang Kompas.
Langkah-langkah yang perlu diambil ke depan oleh para pendukung Jokowi-Ma'ruf, baik relawan dan simpatisan maupun tim sukses adalah memperluas jangkauan kampanye positif, terutama di wilayah-wilayah yang menurut beberapa lembaga survei perolehan angka elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf tergolong rendah dibanding pasangan Prabowo-Sandiaga.