"Saya kira hal yang wajar karena Partai Berkarya partai baru yang fokus di pemilihan legislatif (Pileg). Kami kan hanya pendukung, bukan pengusung, SDM kami pun terbatas. Beban berat kami bagaimana lolos PT 4%," kata Badaruddin.
Tiga partai sekawan Partai Gerindra di atas rupanya semakin hari semakin insyaf. Sikap untuk habis-habisan memperjuangkan Prabowo-Sandiaga justru akan merugikan internal partai mereka. Selain waktu, energi dan logistik yang tentu mengalir habis, upaya mengkampanyekan capres-cawapres dukungan mereka tidak berefek besar terhadap elektabilitas mereka untuk melenggang di parlemen.
Semoga belum terlambat, sikap partai-partai tersebut tepat dipertahankan hingga detik pelaksanaan Pemilu 2019. Kepentingan supaya bisa lolos parliamentary threshold (PT) 4 persen adalah pilihan realistis dan logis.
Maka semalam, dalam pidato politiknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mewakili Partai Demokrat (PD) mempertegas pilihan realistis dan logis partainya dalam menyongsong Pemilu 2019. PD hanya akan fokus memenangkan pertarungan pemilihan legislatif (Pileg) ke depan. AHY menghimbau seluruh kader supaya all out memperjuangkan nasib PD di parlemen.
Kalau akhirnya semua sikap yang diambil realistis dan logis, bagaimana dengan misi memenangkan Prabowo-Sandiaga, apakah masih dipertahankan?
Biarkan Partai Gerindra dan empat partai anggota koalisi yang merenung dan kembali menjawab.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H