Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

AHY, Calon Kuat Pewaris Takhta

1 Maret 2019   21:46 Diperbarui: 1 Maret 2019   23:17 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY dan AHY (Gambar: kanigoro.com)

Belum genap tiga tahun terjun ke dunia politik, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin bersinar. Sejak digiring menjadi salah seorang petarung di Pilkada 2017 yang lalu, kiprahnya tambah diperhitungkan, meski pada waktu itu terpaksa harus menelan pil kekalahan bersama pasangannya, Sylviana Murni.

Semua orang tahu bahwa AHY sebenarnya politisi "karbitan" atau semacam bayi yang baru lahir kemarin sore. Tetapi berkat ketokohan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), perannya tidak dipandang sebelah mata.

Selepas ikhlas menerima kenyataan buruk dua tahun lalu, oleh Partai Demokrat (PD), AHY dinobatkan sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk menyongsong Pemilu 2019.

Entah mulai kapan AHY resmi dilantik sebagai salah seorang kader PD, yang pasti jabatan barunya di partai tergolong prestisius, jabatan yang mesti diakui tentu diimpikan juga oleh para kader lain PD. Tidak heran kemudian akhirnya publik menyematkan label "Pangeran Cikeas" kepadanya.

Memasuki persiapan Pemilu 2019, AHY kembali menjadi sorotan publik karena digadang-gadang bakal menjadi salah seorang petarung di Pilpres 2019, yakni sebagai calon wakil presiden. Namun ternyata prediksi publik meleset, AHY masih tetap mengemban jabatan terakhirnya.

Terkaan publik terhadap AHY untuk masuk bursa calon penantang capres petahana, Joko Widodo tidak terwujud. Malah yang tampil ke depan adalah Sandiaga Uno, yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Meski AHY gagal kembali untuk kedua kalinya, dia dan partainya tetap konsisten memilih berada di kubu penantang capres petahana.

Beberapa hari yang lalu, lagi-lagi AHY mendapat peneguhan posisi di PD. AHY diberi "surat sakti" oleh SBY untuk memimpin perjuangan PD dalam merebut kemenangan di Pemilu 2019. Tugas yang seharusnya diemban SBY, namun karena SBY sedang sibuk mendampingi Bu Ani Yudhoyono di Singapura menjalani pengobatan, spontan tanggung jawab besar tersebut dilimpahkan kepada AHY.

Tentu publik menjadi semakin paham ke mana takdir politik AHY akan diarahkan. Terkait atau tidak dengan faktor krisisnya kader potensial di PD, AHY sesungguhnya sedang dipersiapkan untuk menggantikan posisi SBY ke depan.

Tinggal menunggu waktu saja, AHY pasti akan mengemban amanah tertinggi di PD.

Selamat berjuang, AHY!

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun