Tafsiran bisa banyak dan beragam. Namun kalau dipahami lebih dalam, maksudnya adalah meskipun akhirnya Bung Karno harus meninggalkan dunia fana dan tidak memperoleh perlakuan yang layak, sinar Bung Karno mustahil sirna. Kenangan manis dan jasa-jasa besarnya terhadap rakyat Indonesia akan tetap hidup.
Janji yang Ditepati
Sekitar 16 tahun setelah Bung Karno wafat, Megawati memutuskan untuk masuk ke dunia politik. Jabatan karir pertamanya sebagai wakil ketua PDI (sebelum akhirnya menjadi PDIP) Cabang Jakarta Pusat. Setahun kemudian, beliau menjabat sebagai anggota DPR RI.
Bukan tanpa alasan, Megawati yang ikut dibesarkan dengan asupan pengetahuan dan pengalaman politik oleh ayahnya, itulah pendorongnya.
Tempaan keras dari luar dan dalam setia menjadi teman hidup Megawati setiap saat, hingga akhirnya beliau mengemban amanah sebagai pucuk pimpinan partai yang pertama kalinya melalui Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya pada 1993.
Berbekal keuletan dan kemampuan memimpin, pada 1999, Megawati terpilih menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid.
Waktu pun berpihak, pada Sidang Istimewa MPR 23 Juli 2001, Megawati dinobatkan sebagai presiden. Beliau berhasil menapak jejak ayahnya, Bung Karno.
Karir Megawati cemerlang. Beliau sukses menunaikan janjinya kepada sang ayah. Mendiang proklamator pasti puas dan bangga.
Jabatan presiden berakhir dan Megawati tetap dipercaya memimpin partai hingga saat ini. Di bawah kendali beliau, kehidupan partai konsisten diarahkan seturut semangat dan ideologi Marhaen, roh Bung Karno.
Lalu apa yang dimaksud Megawati, "Ini tinggal sebentar lagi saja" itu?
Mari sepakat dengan ini: Megawati ingin agar perjuangan Bung Karno mempersatukan nusantara dan masyarakat beragam di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia terus terpelihara.
Janji Megawati kepada Bung Karno adalah janji seluruh rakyat Indonesia. Janji yang harus ditepati sampai kapan pun.
***