Mohon tunggu...
Tuhan Hantu
Tuhan Hantu Mohon Tunggu... -

biarkan misteri tetap jadi misteri

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ahh...Semua Laki-laki Sama Saja

22 Agustus 2012   15:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:27 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ah semua laki-laki sama aja" katamu di pembicaraan telpon kita sore tadi.
ini menggelitik perasaanku, mengusik pikiranku.
ketika kata berkonotasi negatif itu meluncur dari mulut sosok yang namanya wanita
apa ini maksudnya? aku bertanya-tanya dan menerka-nerka maksud kata-kata ini,
jadi ini hanya dari sudut pandangku saja sebagai laki-laki.
bukan sebuah pembelaan tapi hanya sebuh pemikiran yang coba menangkap maksud hati si-wanita mengucapkan kata ini.

ketika aku tanyakan “bukankah ayah kamu juga seorang laki-laki?” dia menyergah cepat
“ohh.. ayah ku beda..!!”

Nah apakah dia sedang tidak sadar bahwa pembelaan itu sudah menggugurkan pernyataannya sendiri? Kata SEMUA yang dia pakai untuk men-jugde laki-laki tidak berlaku untuk ayahnya.
jadi kata semua ini untuk laki-laki siapa aja?? atau jangan-jangan hanya untuk sebagian kecil atas laki-laki yang pernah menyakiti,mengecewakan, mengkhianati dalam kehidupannya?

Tapi kenapa kata itu bisa dia ucapkan kepada laki-laki yang sedang dan akan dikenalnya? Atau laki-laki yang sedang mencoba mengenalnya?
Kemudian, adilkah pernyataan itu? Berapa jumlah laki-laki di dunia ini, dan berapa laki-laki yang pernah ada di kehidupannya?
Rasanya sangat tidak adil kata bernada menghakimi semua laki-laki hanya dengan berdasarkan pada segelintir laki-laki yang pernah ada dalam kehidupannya dan kebetulan tidak menghadirkan kebahagiaan.

Dan lagi kata ini akan sangat berbahaya jika dipelihara berlama-lama dalam pikiran, terus dipupuk, mendoktrin otak dan mendarah daging, ini akan tercermin terhadap sikap dan perilaku, bahkan tidak menutup kemungkinan juga pada orientasi perasaan ketertarikan.

Saya punya teman wanita yang kebetulan dia (maaf) lesbian, kami sering curhat, bertukar pikiran. dan saya tertarik pada cerita tentang kenapa dia jadi lesbian, yang jujur dia akui sebenarnya keadaan itu menyiksanya. Saya pun mengamini ketersiksaanya, karena sampai detik ini saya juga masih belum bisa menerima bahwa lesbian adalah perilaku yang normal.
Dia menceritakan awal kenapa dia terbawa dalam dunia lesbian, intinya dia kecewa pada laki-laki, merasa tersia-saikan karena laki-laki, dan dia terus selama bertahun-tahun meracuni pikirannya sendiri dengan selalu mengatakan “ah.. semua laki-laki sama aja...!!!!
di akhir pembicaraan telpon tadi teman saya mengatakan '' tapi kamu ada benarnya juga” dan saya hanya membathin “berarti kamu mengakui ada kesalahan dalam katamu ah.. semua laki-laki sama aja” tapi sekali lagi saya hanya membathin

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun