Mohon tunggu...
Arum desta widyawati
Arum desta widyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca,menulis,dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Aktif Menumbuhkan Motivasi Pembelajaran Siswa

9 Desember 2023   17:15 Diperbarui: 9 Desember 2023   17:20 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mayoritas proses pembelajaran yang terjadi di sekolah dasar di satu sisi masih didominasi  oleh  peran  guru  yang  berdampak  negatif pada  sisi  yang  lain,  yaitu kurangnya  partisipasi  aktif   siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran.  Kondisi  itu  salah satunya  disebabkan oleh  kurang  variatifnya  strategiserta  metode  yang  digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Proses  pembelajaran  terutama  sekolah  dasar  lebih  sering  dilakukan  secara pasif, yaitu guru menjelaskan materi dan peserta didik hanya duduk mendengarkan, mencatat dan menghafal atau sering kita dengan dengan istilah teacher centered yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru. Padahal pendekatan belajar aktif  telah dirintis secara serius oleh Balitbang Depdiknas sejak tahun 1979 dengan proyek yang dikenal sebagai  Proyek  Supevisi  dan  CBSA  (Cara  Belajar  Siswa  Aktif).  Hasilnya  kemudian direplikasikan di sejumlah daerah dimulai pada tingkat sekolah dasar sehingga secara bertahap diintergrasikan ke dalam Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, KBK 2004 dan KTSP hingga Kurikulum 2013. 

Memang, dalam kurikulum 2013 sudah di rancang sedemikian  rupa  agar pembelajaran  berpusat  pada  siswa (student  centered) namun kenyataan  yang  terjadi  pada  saat  penerapan  di  lapangan  masih jauh  dari  harapan yaitu belum terlaksananya pengaplikasian Kurikulum 2013 secara serentak di seluruh sekolah-sekolah. Oleh sebab itu, mau tidak mau guru harus berperan penuh dalam menciptakan  kelas  yang  kondusif,  aktif   dan  menyenangkan  agar  siswa termotivasi dalam belajar.Salah satu strategi pembelajaran yang bisa diterapkan guru dalam proses pembelajaran yaitu strategi pembelajaran Learning by Doing, dengan strategi ini para peserta didik dapat menjadi lebih termotivasi untuk belajar, disebabkan strategi ini dituntut agar peserta didik langsung yang melakukan proses pembelajaran sehingga lebih  cepat  memahami  makna  yang dipelajarinya.  Karena  pada  dasarnya  anak  usia Sekolah Dasar masih dalam lingkup bermain, jadi pembelajaran pun harus diciptakan secara menyenangkan sehingga peserta didik dapat termotivasi dan menikmati setiap aktivitas pembelajaran yang dilakukannya (Hamzah, 2017).

Motivasi belajar siswa juga dapat ditingkatkan dengan menciptakan materi pembelajaran yang menarik. Motivasi  erat kaitannya dengan perasaan, minat, dan kebutuhan siswa. Motivasi intrinsik yang berarti  rasa ingin tahu, inisiatif, dan sikap mandiri siswa dapat menjadi dasar bagi guru untuk menentukan pola motivasi ekstrinsik agar tujuan pembelajaran efektif. Dengan demikian, ini mengandaikan partisipasi intelektual-emosional siswa dalam proses pengajaran interaktif. Guru diharapkan memantau motivasi dengan melakukan aktivitas siswa, yaitu. melalui pembelajaran.

Sebagaimana   dikutip   Dimyati   dan   Mudjiono   dalam   buku   Belajar   dan Pembelajaran,  Edga  Dale  berpendapat  bahwa  belajar yang  paling  baik  adalah belajar  melalui  pengalaman  langsung.  Dalam  belajar  melalui  pengalaman  langsung siswa  tidak  sekedar mengamati,  tetapi  harus  menghayati,  terlibat  langsung  dalam perbuatan  dan  bertanggung  jawab  terhadap  hasilnya.3Dimyati dan  Mudjiono  juga mengutip  pendapat  John  Dewey  yang  mengemukakan Learning  By  Doing  adalah belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung yang dilakukan langsung oleh siswa  secara  aktif   baik  individual  maupun  kelompok,  dengan  cara memecahkan masalah. Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator (Sinar, 2015).

Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Strategi pembelajaran aktif adalah pendekatan pendidikan yang meningkatkan partisipasi dan aktifitas siswa sebanyak mungkin sehingga siswa dapat mengubah perilakunya secara efektif dan efisien dalam rutinitas harian mereka (Husniyatus, 2020).

Urgensi Penerapan Pembelajaran Aktif

  • Murid akan lebih mengingat materi jika diberi kesempatan untuk membaca, mendengar, melihat, mempraktekkan, dan mendiskusikannya.
  • Kegiatan belajar yang aktif bisa menangkal sesi pembelajaran menjadi konstan.
  • Pembelajaran aktif bisa menyatukan materi atau pengetahuan lama dan baru.Pembelajaran aktif melibatkan siswa yang memiliki kemahiran berfikir level besar.
  • Kegiatan mandiri memberi siswa kesempatan untuk menggunakan gaya belajar mereka sendiri.
  • Pembelajaran aktif dapat meningkatkan kemandirian dan keterampilan sosial siswa karena memerlukan tanggung jawab individu maupun kerjasama yang tinggi.
  • Pembelajaran aktif membantu murid berintaraksi antara pengajar dan murid, sehingga meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.
  • Kesertaan anak yang panjang dalam pembelajaran meningkatkan minat serta motivasi murid untuk belajar (Made, 2019).

Macam-Macam Strategi Pembelajaran Aktif

  • Studi Kasus Buatan Mahasiswa (Student Case Studies)
  • Strategi Pembelajaran Ekspotori
  • Strategi Pembelajaran Kooperatif
  • Diskusi Panel
  • Mencari
  • Jigsaw (Model Tim Ahli)
  • Saling Tukar Pengetahuan (Active Knowledge Sharing)
  • Strategi Pembelajaran Inquiry (Yamin, 2018).

Model Pembelajaran Learning by Doing

Sebelum  membahas  lebih  dalam  mengenai  learning  by  doing  ada  beberapa pendapat   tentang   pengertian   belajar,diantaranya, Hilgard   dan   Bower   dalam bukunya Theories of  Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam Psikologi Pendidikan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap  situasi  tertentu  yang  disebabkan  oleh  pengalaman berulang-ulang  dalam situasi  tersebut,  dimana  perubahan  tingkah  laku  itu  tidak  dapat  dijelaskan  atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya) (Ngalim, 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun