Oleh: Choiru Ummatin Nisa' (931325514)
Latar Belakang
Belakangan ini fokus dunia tertuju dengan adanya Brexit (Britain Exit), dimana Inggris Raya keluar dari Uni Eropa. Sebenarnya isu mengenai Brexit ini sudah lama muncul. Seperti pada tahun 1975, Inggris pernah mengadakan referendum apakah akan keluar sebagai anggota Uni Eropa atau tetap di dalam Uni Eropa. Dan pada waktu itu diputuskan Inggris tetap berada di dalam Uni Eropa. Sampai pada akhirnya berdasarkan hasil referendum yang digelar pada 23 Juni 2016 lalu di Inggris menunjukkan 51,98% rakyat memilih keluar dari Uni Eropa, sedangkan sisanya 48,11% yang memilih tetap.
Brexit disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah adanya sekelompok golongan yang merasa bahwa sejak tahun 1975 tersebut, Uni Eropa semakin mengontrol kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, sebagian rakyat Inggris merasa bahwa Inggris terbebani oleh Uni Eropa, dimana Uni Eropa membuat peraturan yang dinilai banyak membatasi bisnis di Inggris. Brexit sendiri memiliki dampak yang lumayan mengkhawatirkan pada perekonomian dunia, terutama bagi negara yang berada di kawasan Eropa. Lantas, adakah pengaruh dari Brexit terhadap ekonomi islam? Sertabagaimana pengaruhnya dalam perekonomian di Indonesia?.
Pengantar mengenai Brexit
Brexit adalah kependekan dari Britain Exit, dimana Inggris Raya melepaskan diri dari wilayah regionalnya yaitu Uni Eropa. Hal ini berdasarkan hasil refredum yang dilakukan jutaan warga Inggris pada tanggal 23 Juni 2016 yang menunjukkan bahwa sebanyak 17.410.742 pemilik suara (51,98%) setuju Inggris keluar dari Uni Eropa, melawan 16.141.241 pemilik suara (48,11%) yang menolak. Refredum ini terlaksana karena janji dari Perdana Menteri David Cameron, bahwa ia akan mengadakan referendum jika berhasil memenangkan pemilihan umum 2015.
Dampaknya pada Ekonomi Islam
Brexit dinilai membawa efek negatif bagi industri jasa keuangan Islam di Inggris. Dapat diketahui bahwa Inggris menguasai pangsa pasar keuangan global mencapai 20%. Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) akan sangat berpengaruh pada pasar keuangan dikawasan Benua Biru. Hal ini dinilai bisa pula memengaruhi keuangan Islam yang memanfaatkan Inggris sebagai pintu masuk zona Eropa. Selain karena Inggris merupakan negara barat paling maju pada sektor keuangan syariah. Ada beberapa pengusaha muslim di Timur Tengah yang menempatkan dananya dalam bentuk investasi keuangan syariah di Inggris. hal inilah yang mungkin akan terkena gejolak. Belum lagi, para pekerja industri jasa keuangan Islam bisa terpengaruh Brexit dengan kehilangan pekerjaan atau berpindah ke lembaga keuangan lain di Eropa yang mencari SDM keuangan Islam. Akan tetapi menurut Irfan Syauqi Beik, beliau memprediksi bahwa secara umum industri keuangan syariah global tidak terlalu berguncang.
Dampaknya Pada Indonesia
Brexit akan mempengaruhi perekonomian secara global, tak terkecuali Indonesia. Terutama pada arus investasi di Indonesia yang datang dari Inggris. Namun dampak tersebut tidak terlalu signifikan dan hanya bersifat jangka pendek saja. Walaupun pasar modal Indonesia mesih didominasi asing, namun Indonesia sendiri lebih banyak berinteraksi dengan negara-negara dikawasan Asia dari pada dengan negara-negara di kawasan Eropa.
Brexit dan Pandangan Islam