Mohon tunggu...
Daniel YogaKuswara
Daniel YogaKuswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa angkatan 2023 Universitas Airlangga jurusan Fisioterapi, Saya memiliki hobby bermain Billiard, Renang, Lari, dan Saya juga terjun didalam dunia Esport yaitu Mobile legends pada masa SMA saya, saya tinggal di daerah kabupaten Magetan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Buruk Mengonsumsi Gula untuk Kesehatan

30 Mei 2024   11:32 Diperbarui: 30 Mei 2024   11:41 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Gula, atau yang biasa kita gunakan untuk penambah rasa manis di setiap hidangan, bisa menjadi seperti pisau bermata dua, di sisi lain bisa digunakan untuk memanjakan lidah/indera perasa kita, di sisi lain, bisa menjadi bahaya dan dapat mengancam kesehatan kita.

Mengonsumsi gula yang berlebihan bisa menjadi bom waktu yang siap meledak dalam tubuh kita kapan saja. Dampak buruknya bisa menyerang kesehatan tubuh kita, mulai dari obesitas (merubahnya gula menjadi lemak), diabetes (penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam jangka yang lama), gangguan pencernaan, masalah kulit (seperti berjerawat, kering), stroke (gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah), penuaan dini, gangguan fungsi otak (dapat mengganggu fungsi otak seperti memori, kosentrasi, suasana hati), berdampak juga pada kesehatan mental (seperti depresi, kecemasan, gangguan mood,dll).

Alasan mendasar mengapa pentingnya mengangkat topik tentang bahaya mengonsumsi gula yang berlebih dikarenakan pada era sekarang banyak sekali produk/olahan yang mengandung gula yang cukup tinggi. Seperti susu kotak yang beredar di mini market yang digadang-gadang menyehatkan saja ternyata tidak 100% sehat dan baik untuk dikonsumsi, beberapa minuman viral yang sedang beredar ternyata juga mengandung gula yang sangat tinggi, sehingga tidak heran jika anak kecil jaman sekarang sudah terkena penyakit diabetes. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia meningkat hingga 700% dalam kurun waktu 10 tahun. Pada Januari 2023 IDAI mencatat data sekitar 1.645 anak dengan diabetes militus yang tersebar pada 13 kota di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hampir 60% penderitanya adalah anak perempuan.

Berdasarkan data-data diatas perlunya pengelolaan dalam pengonsumsian gula sehingga kadar gula dalam tubuh kita tidak berlebihan. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan seperti membaca label makanan/minuman dengan cermat, pengurangan konsumsi olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak yang tidak sehat, mengubah minumana manis ke air putih, penggunaan pemanis alami seperti gula merah/aren, gula stevia. Namun, mengurangi gula pada era sekarang bukanlah perkara yang mudah hal ini dikarenakan tingginya kandungan gula pada olahan makanan yang ada. Tetapi bukanlah perkara yang mustahil jika dilakukan dengan tekad dan komitmen, dengan begitu Anda dapat hidup lebih sehat dan terhindar dampak negatif dari mengonsumsi gula yang berlebihan. Ingatlah, kesehatan Anda adalah harta yang tidak dapat digantikan dengan apapun. Jadi mari kita hidup bersama- sama mewujudkan gaya hidup yang sehat dengan mengendalikan konsumsi gula dan menjaga pola hidup yang seimbang.

Sumber :

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220927/2841159/konsumsi-gula-berlebih- waspadai-risikonya/

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2612/diabetes-melitus-pada-anak

https://www.antaranews.com/berita/3818208/pakar-diabetes-tipe-1-paling-banyak-dialami-anak- indonesia

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/anak-usia-10-14-tahun-paling-banyak-terkena- diabetes-di-indonesia-21ZhcvVD0Xb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun