Mohon tunggu...
tuffahati zalfa
tuffahati zalfa Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa S1 Gizi

enjoy it, you worked hard, we so fine

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gizi Seimbang Menurut Al-Quran

18 Januari 2022   10:11 Diperbarui: 18 Januari 2022   10:13 4681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian gizi seimbang menurut PMK No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. 

Islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang kesehatan, salah satunya yaitu ilmu gizi. Islam juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, hal ini tercantum dalam ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang mengonsumsi makanan yang halal lagi baik dan tidak berlebih-lebihan:

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Qs. Al-A'raf: 31); "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi." (Qs. Al-Baqarah: 168).

Terdapat beberapa pesan gizi seimbang yang dapat diterapkan dan menjadi acuan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, bersyukur dan mengonsumsi keanekaragaman makanan serta perlu memperhatikan dari aspek keamanan pangan. Cara makan yang baik adalah makan yang tidak tergesa-gesa. Dengan bersyukur dan menikmati anekaragam makanan akan mendukung terwujudnya cara makan yang baik. Sehingga makanan dapat dikunyah, dicerna dan diserap oleh tubuh lebih baik. Perintah bersyukur terdapat pada Qur'an Surat An-Nahl ayat 114 "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."

Kedua, banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan karena sayuran dan buah-buahan merupakan sumber dari vitamin, mineral dan serat pangan yang berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g/orang/hari, yang terdiri dari 250 g sayur dan 150 g buah. Bagi orang Indonesia dianjurkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g/orang/hari bagi anak balita serta anak usia sekolah dan 400-600 g/orang/hari bagi remaja serta orang dewasa. Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an yang memerintahkan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan:

"Lalu di sana kami tumbuhkan biji-bijian [27] dan anggur dan sayur-sayuran [28] dan zaitun dan pohon kurma [29] dan kebun-kebun (yang) rindang [30] dan buah-buahan serta rerumputan [31]." (Qs. 'Abasa: 27-31)

Ketiga, mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi. Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani meliputi daging ruminansia, daging unggas, ikan termasuk seafood, telur, susu dan hasil olahannya. Serta, pangan sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan olahannya seperti kedelai, tahu, tempe, kacang tanah, kacang hijau dan lain-lain. Perintah mengonsumsi daging unggas terdapat dalam Qur'an Surat Al-Waqi'ah ayat 21: "dan daging burung apa pun yang mereka inginkan" dan perintah mengonsumsi ikan terdapat dalam Qur'an Surat An-Nahl ayat 14: "Dan Dialah yang menundukan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kam umengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur."

Keempat, batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak. Gula yang dikonsumsi berlebih akan berdampak pada peningkatan berat badan, bahkan jika dalam jangka waktu yang lama maka akan meningkatkan kadar gula darah dan berdampak pada terjadinya diabetes tipe 2, bahkan secara tidak langsung berkontribusi pada penyakit jantung, kanker, osteoporosis. Rasa asin pada makanan berasal dari kandungan garam (NaCl), konsumsi natrium yang berlebihan akan mempengaruhi kesehatan terutama meningkatkan tekanan darah. Konsumsi lemak dan minyak dalam hidangan sehari-hari tidak lebih dari 25% kebutuhan energi, jika mengonsumsi minyak berlebih akan mengakibatkan kurangnya konsumsi makanan lain, karena lemak berada didalam sistem pencernaan relatif lebih lama dibandingkan protein dan karbohidrat, sehingga lemak menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.

Kelima, minum air putih yang cukup. Sekitar dua pertiga berat tubuh kita adalah air, air merupakan salah satu zat gizi makro esensial, yaitu air. Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat karena tubuh tidak dapat memproduksi air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mursalat ayat 27: "Dan Kami jadikan padanya gunung-gunug yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?"

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dibuktikan bahwa Al-Qur'an sudah lebih dulu mengkaji prinsip gizi seimbang dan jenis-jenis makanan yang dapat dimakan serta baik bagi kesehatan.

Referensi:

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomon 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun