Saya sebagai mahasiswa, ketika menjalani perkuliahan sudah bukan rahasia publik kalau mahasiswa pasti memiliki banyak tugas yang diberikan oleh dosen. Adapun tugas yang selalu menjadi makanan pokok bagi mahasiswa yakni makalah, ppt, proposal, laporan, dan sejenisnya.
Seringkali pemberian tugas oleh dosen tidak tanggung-tanggung disertai dengan deadline yang cukup singkat. Padahal didalam kegiatan perkuliahan tidak hanya satu mata kuliah saja. Dan yang menjadi mimpi buruk mahasiswa adalah ketika semua mata kuliah memiliki tugas. Hal ini yang seringkali menjadikan mahasiswa insomnia, hingga merasa stress.
Nah, dalam tugas perkuliahan, terkadang dosen memberikan tugas biasanya membagi menjadi dua yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Bagi mahasiswa yang rajin, tugas kelompok dalam perkuliahan kurang begitu disukai dan bikin "gemes". Dikarenakan akan ada ataupun lebih dari separuh anggota kelompok yang tidak ikut mengerjakan, dan hanya numpang nama di cover tugas, ataupun cuma ikut "ngeprint" tugas saja. Sebaliknya, untuk mahasiswa yang agak malas, tugas kelompok perkuliahan secara kelompoklah yang paling disukai.
Sedangkan tugas perkuliahan individu, terkadang juga menjadi keluhan bagi mahasiswa. Yang mana dosen seringkali menentukan kriteria tugas yang seperti minimal berapa lembar tugas tersebut, daftar pustaka yang banyak, lebih ketat terhadap "copy paste" antar mahasiswa, dll. Kriteria banyaknya halaman yang ditentukan ini, terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi mahasiswa. Karena tidak semua mahasiswa mampu bermain kata-kata dalam bab pembahasan. Adapun mahasiswa yang cenderung lebih senang "to the point" dalam menjelaskan sesuatu. Dan penentuan jumlah halaman ini, menjadi kan mahasiswa yang tidak suka basa-basi, bingung untuk menambah halaman.
Tugas mahasiswa menjadi lebih banyak atau membeludak ketika menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Sistem kebut semalam atau "melekan" rela dilakukan oleh para mahasiswa.Â
Itulah beberapa pengalaman yang saya dan teman-teman ketika menjalani perkuliahan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H