Mohon tunggu...
Tubagus Heru
Tubagus Heru Mohon Tunggu... -

Pemikir yg tdk serius, pendiam yg pecicilan, bijak tapi juga dholim, penyabar tapi nyantetan, manis tapi sayang ganteng... Tulisanku seperti mutiara, setiap pembaca akan menemukan keindahan tersendiri tergantung dari sisi mana ia memandangnya,tulisanku jg dpt menyesatkan pembacanya tergantung banyak tidaknya jumlah bulu mata yg jatuh saat membacanya. Hadirin hadirot sekalian, tulisanku sgt berat, maksud saya sangat berat utk diterima akal sehat, tetapi tdk mengapa tulisan2 yg baik dan logis sudah di posting oleh rekan kompasiana yg lain…saya yg menyuruh mereka untuk menetralisir tulisan2ku......

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo dan Jokowi Hanya Piguran,Siapa Tokoh Utamanya?

19 Juni 2014   20:09 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Stadion Estadio da Luz Portugal...Minggu 25 Mei 2014,.  O.. my God.. 30 menit lagi di mulai...keburu nggak nih?. Ini waktu yang salah..bro!

Coatesville 01.00 wib. Seperti biasa dia menggunakan baju merah jambu lengan panjang, peci putih dan celana hitam, penampilan terakhir yang aku lihat ketika beliau sakit keras sejak senin dan meninggalkan kami hari jumatnya, empat belas tahun yang lalu.

“Bisa kita mulai sekarang” katanya tenang sambil menunggu reaksiku.“Yup!!” jawabku dimantap-mantapkan. “Diego Costa cidera, Arda Turan juga....Semua punggawa real lengkap dan dalam kondisi prima, sudahlah..tiap masa ada juaranya dan tiap juara ada masanya” katanya lagi sambil tersenyum. Ouw...! dia membaca pikiranku. “Baiklah kek it’s show time”. Kataku tersenyum sambil memeluk lengannya. “Dengarkan saja ini akan menjadi malam yang berat buatmu”. Lanjutnya penuh kelembutan. Aku mengangguk sambil mempererat pelukanku dilengannya. Dia menarik napas panjang...dan inilah kick off dimulai my game is mind game.....

“Dahulu kala manusia beranggapan bumi ini datar, setelah Columbus berlayar baru manusia mengetahui jika bumi ini bulat. Namun sehari hari kita masih saja merasa jika bumi ini datar, kita kadang lupa kenyataannya bahwa bumi ini bulat. Sehari-hari kita juga merasa jika matahari bergerak dari timur ke barat melintas melewati bumi ini, kenyataannya bumilah yang mengelilinginya. Sehari-hari, sehari hari, sehari hari.....sungguh menipu.

Sehari-hari kita juga merasa jika kita menjalani hidup ini bersama-sama dan beramai-ramai, tapi kenyataanya kita berjalan sendirian di alam semesta yang luas ini. Pikirkanlah dirimu, pikirkanlah dirimu, pikirkanlah dirimu.

Tiap-tiap kita adalah tokoh utama dikehidupan ini. Tiap tiap kita adalah “aku” dikehidupannya, dan tiap-tiap aku pasti sendiri, karena semua diluar aku adalah kalian dan semua kalian adalah piguran. Kalian adalah bagian dari alam semesta bagiku. Sehebat apapun piguran tokoh utama lebih bertanggung jawab pada Sutradara. Tiap-tiap kita adalah “aku” dan tiap “aku” telah terpilih dan teramat sangat istimewa. “Aku” disini dan tidak seorangpun disini selain “aku” ucapkanlah berulang-ulang sampai engkau merasakan apa yang kumaksud. Ucapkanlah berulang-ulang sampai engkau merasakan kesendirian ini. Ucapkanlah sampai engkau mengerti “Aku disini, di alam semesta ini dan tidak seorangpun disini selain “Aku”. Sekarang orang membutuhkan mata terbuka, mata terkantuk tidak dapat melihat dan merasakan ini. Mata terkantuk sungguh bukanlah kewajibanmu untuk melihat ini. Dia akan mulai menunjukan kekuasaan Nya di segenap penjurutermasuk pada dirimu sendiri.

“Aku” memiliki hubungan yang teramat istimewa dengan alam semesta. Alam semesta diciptakan khusus hanya untukku.Untuk panggung peranku. Lalu bagaimana jika aku tidak pernah diciptakan, apakah alam semesta ini juga tidak ada, aku tidak tahu. Sebagian orang menjawab akan tetap ada karena ada orang lain yang diciptakan. Tapi jika punalam semesta initetap ada tanpa kehadiranku apa perlunya buatku. Bagiku ketika aku tidak diciptakan maka alam semesta ini juga tidak ada dan ketika aku tidak diciptakan maka surga dan nerakapun tidak ada. Bagiku ketika aku tidak diciptakan semua menjadi tidak ada. Itulah istimewanya aku, dan tiap-tiap kita adalah “Aku”.

Menjadi “Aku” ini akan berjalan sangat panjang, cobalah pikir setelah kehidupan di dunia ini, ada kehidupan berikutnya. Misalkan di Surga , salah satu diantara kita misalkan masuk surga, saya beritahukan kepadamu bahwa kamu tidak tahu siapa yang akan menemanimu disana, disana akan ada penghuni-penghuni yang lain tapi kamu tidak tahu siapa mereka. Satu hal yang pasti bahwa kamu akan tetap menjadi kamu disana. Dan Kamu akan tetap menjadi tokoh utama disana, kamu akan tetap menjadi “Aku”. Dan yakinlah bahwa penguni-penghuni surga yang lain adalah piguran buatmu. Demikian juga sebaliknya jika kamu ada di neraka. Dia akan mulai menunjukan kekuasaan Nya di segenap penjurutermasuk pada dirimu sendiri. Manusia adalah hal besar: segalanya telah dituliskan dalam dirinya. Dia menciptakan semua ini untuk menunjukan keberadaannya pada “Aku”. Agar “Aku” mencari-cari Nya. Dia bukanlah sesuatu yang pernah aku lihat dengan mataku sebelumnya.

Cobalah ganti wajah itu dengan wajahmu. Kemudian baca lagi dengan perlahan dan seksama, "aku disini dan tidak seorangpun disini selain aku". Ucapkan lagi!! "aku disini, di alam semesta ini, dan tidak seorangpun disini selain aku". Yang belum mengerti pasti bingung, sedangkan yang sudah mengerti, saya pastikan anda akan lebih bingung. Sungguh berbeda antara orang yang bingung dengan orang yang sangat bingung, berbahagialah orang yang sangat bingung. Jika tidak untukmu, tidak akan aku ciptakan surga...(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun