Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu... profesional -

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[#AskBNI] Bertanya (Jalan) Juga Ada Caranya

5 Februari 2016   23:52 Diperbarui: 6 Februari 2016   01:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Petunjuk arah (gambar: erigatri.com)"][/caption]

Banyak faktor yang membuat orang malu bertanya, mulai dari rasa malu, takut bertanya atau karena sejatinya dia tertutup dan menutup dirinya dengan orang lain. Tentu saja ini merepotkan dirinya terlebih tiada petunjuk jalan berupa peta atau panduan teknologi petunjuk arah. Tersesatlah jadinya.

Berani bertanya namun tidak menggunakan strategi bertanya yang baik juga akan menjadi bumerang, karena bukan saja kita akan dicuekin bahkan bisa jadi malah disesatkan terutama di kota besar yang memang kadar indivudalismenya lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk desa.

Memperhatikan lokasi bertanya juga penting demi keamanan kita, alih-alih mendapatkan jawaban yang terjadi malah senjata tajam melingkar di leher sebagai jawaban. Memilih bertanya pada lokasi ramai harus jadi pilihan dibanding pada lokasi yang sepi mencekam.

Etika bertanya juga perlu kita perhatikan saat kita pada posisi dalam kendaran roda dua atau empat, turunlah sejenak dari kendaaran anda dan kemudian bertanya. Jangan bertanya langsung dari balik kaca mobil anda karena ini akan menyinggung perasaan yang ditanya. Demikian juga pada posisi saat di atas kendaraan roda dua, sebaiknya mematikan mesin motor sebelum bertanya, semuanya semata-mata demi mengharga orang yang kita tanya.

Mendekatkan diri dengan berbahasa yang ditanya juga layak dilakukan agar ada kedekatan antara kita dengan pihak yang ditanya, sehingga bukan saja jawaban benar yang kita dapatkan tapi juga sederet informasi lain bisa juga kita dapatkan.

Menjauhkan diri dari sikap yang lugu saat berada di daerah orang lain dan tetap tidak terlihat kebingungan saat bertanya juga layak tidak diabaikan, karena keluguan kita bisa jadi sasaran empuk pelaku-pelaku kejahatan saat kita terlihat bingung mencari jalan atau tujuan.

Mengapa etika dan cara bertanya penting harus kita lakukan, karena inilah budaya kita yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan keramahan. Dengan bertanya secara benar tentu saja kita harapkan akan mendapatkan timbal balik berupa jawaban yang baik pula serta jauh dari penyesatan arah jalan.

Malu Bertanya sesat di jalan

Sebagai pribadi yang menyukai kegiatan bepergian bukan berarti saya tak pernah tersesat jalan, beberapa kali saya pernah salah lokasi kegiatan blogger akibat malu bertanya atau akibat tidak lengkapnya alamat yang dituju. Sehingga bukan saja membuat bingung yang ditanya tapi juga membuat saya sendiri tambah bingung karena alamat yang saya bawa tidak jelas. Terlebih bila internet sebagai petunjuk lokasi kegiatan saya tak aktif akibat tak berfungsi karena habisnya paket internet. Kasihan ya?

Namun yang paling sering terjadi saat berada di Jakarta adalah banyak orang Jakarta sendiri yang tak begitu hafal lokasi yang kita tanyakan, entah karena perubahan kota Jakarta yang cepat serta banyaknya jalan yang ada di Jakarta sehingga membuat bingung orang Jakarta sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun