Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu... profesional -

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tamiz dan Teh Na'na (Daun Mint), Sajian Pagi di Saudi

11 Oktober 2013   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:39 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti Tamiz biasa berasa tawar (gambar:ilikesunflower.wordpress.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="455" caption="Roti Tamiz biasa berasa tawar (gambar:ilikesunflower.wordpress.com)"][/caption] Selain kurma dan nasi bukhori yang saya suka dari kuliner Arab Saudi yang saya kenal saat berhaji 17 tahun lalu, ada sejenis roti Arab yang saya suka yaitu Tamiez, sejenis roti yang terbuat dari gandum kasar yang dimasak dengan cara dipanggang dalam lubang tanah liat yang sudah dipanasi dengan api bersuhu tinggi. Roti Tamiez sejatinya adalah kuliner berasal dari Afganistan yang kemudian berkembang di Saudi bersamaan dengan masuknya para pendatang Afgani ke Saudi. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Lubang tempat memanggang/membakar roti Tamiez (Gambar: ilikesunflower.wordpress.com)"]

Lubang tempat memanggang/membakar roti Tamiez (Gambar: ilikesunflower.wordpress.com)
Lubang tempat memanggang/membakar roti Tamiez (Gambar: ilikesunflower.wordpress.com)
[/caption] Roti Tamiez berukuran lumayan besar berdiameter 25-30 cm dan dimakan bersama-sama dengan cara dicubit sedikit demi sedikit dan dimakan sambil dicelupkan pada sejenis saus berwarna kuning yang terbuat dari kacang (fuul) merah dan ditambahi sedikit perasaan jeruk limau plus cabe hijau sebagai teman makannya. Bagi yang terbiasa kadang ditambahi potongan bawang bombay mentah. (Jangan-jangan gara-gara roti ini Uni Sovyet di masa lalu susah menaklukkan Afganistan hehehe..) Roti ini biasanya disantap di pagi hari bertemankan Syai/syahi (teh) manis, saya sendiri biasanya suka teh yang dicampur daun mint atau orang Saudi menyebutnya na'na. Daun Mint/na'na yang di Saudi dengan yang tumbuhl di Indonesia memiliki rasa dan aroma berbeda. Daun Mint yang ada di Saudi memiliki rasa dan aroma yang lebih menyengat. Sehingga aroma mint-nya lebih terasa dibandingkan yang tumbuh di negeri kita. Selain tamiez tawar tadi ada juga yang dicampur dengan keju yang biasa disebut Jubnah, tentu saja karena ini sudah ada rasa, maka biasanya dimakan langsung tanpa saus kacang atau biasa disebut fuul. Terus terang walau perjalanan haji saya sudah lama sekali yaitu 17 tahun, yaitu masa-masanya orang berkomunikasi lewat PAGER dan belum banyak yang memiliki HP (gimana mau beli HP, kartu perdananya saja 500 ribu), saya tidak dapat melupakan makanan yang satu in. Makanya bila keponakan saya atau istrinya yang saat ini bertugas di KJRI Jeddah pulang atau cuti, saya selalu minta dibawakan roti tamiez kesukaan saya. Walaupun rasanya agak berubah karena perjalanan jauh Saudi-Indonesia, saya akan tetap memakannya dengan terlebih dahulu memanggangnya. Mau apalagi, sudah hobi. [caption id="" align="aligncenter" width="319" caption="Teh daun Mint/nana (gambar: dziriya.net)"]
Teh daun Mint/nana (gambar: dziriya.net)
Teh daun Mint/nana (gambar: dziriya.net)
[/caption]

Artikelnya sebelumnya/Profil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun