[caption id="" align="aligncenter" width="648" caption="Kuldon Sariawan produksi PT. Deltomed"] [/caption]
Sejatinya saya sedang mengalami sariawan yang lumayan menjengkelkan saat membaca ajakan kompasiana dan Deltomed membuat tulisan tentang penyakit ini. Mengapa saya sebut menjengkelkan, karena ini pertama kalinya saya mengalami penyakit yang agak lumayan berat dan membuat saya susah mengunyah makanan.
Dan lebih menjengkelkan lagi untuk minum air putih pun terasa sakit sekali di ujung tenggorokan serta sedikit mengganggu keluarnya suara bila sedang berbicara. Hingga beberapa kali harus tidak lancar bicara di depan kelas serta mengandalkan tulisan di papan tulis ketimbang menerangkan materi ajar di depan peserta didik. Sungguh menjengkelkan dan membuat sedikit aktifitas harian lumayan terganggu.
Mengalami sariawan memang masih tetap bisa bekerja seperti biasanya, namun saat mulut terganggu untuk mengunyah makanan dan mengkonsumsi minuman tentu saja akan berpengaruh juga pada kondisi badan. Dan otomatis malaslah kita melakukan aktifitas apapun seharian.
[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Minuman can untuk Sariawan (foto pribadi)"][/caption]
Berderet minuman kaleng (can) yang menawarkan penyembuhan sariawan serta panas dalam sudah di konsumsi, namun penyakit ini tak kunjung raib dari mulut saya.
Bergelas-gelas perasaan air daun Kacapiring sudah saya minum pula, namun sariawan tak kunjung menghilang juga.
Sempet ragu saat kemarin berangkat ke Jakarta mengikuti acara “Nangkring dan visit kantor Google Jakarta”, namun karena ini kesempatan langka dan saya sudah komit untuk hadir saat dikonfirmasi ulang 2 hari sebelum hari H via telepon oleh admin kompasiana, saya paksakan untuk tetap berangkat ke Jakarta.
[caption id="" align="aligncenter" width="648" caption="Toko obat langganan yang menjual Kuldon Sariawan (foto pribadi)"][/caption] Mengetahui Kuldon Sariawan di Lomba Kompasiana-Deltomed
Sungguh, bukan ajakan menulis pengalaman sariawan ini yang membuat saya segera melarikan kendaraan menuju ke pasar malam-malam. Namun karena ingin sembuhlah yang membuat saya memborong langsung 5 Kaplet/bungkus Kuldon Sariawan dari toko obat langganan di pasar kabupaten.
Tidak kunjung sembuhnya sariawan yang hampir 2 minggu lamanya membuat saya penasaran dan ingin segera mencoba alternatif penyembuhan lain dengan mengkonsumsi Kuldon Sariawan yang iklannya justru baru saya temukan dan terbaca di kompasiana.
Dari Encik (keturunan) di toko obat didapatkanlah keterangan, ternyata Kuldon Sariawan sesungguhnya sudah ada sejak lama, bahkan ia menyebut kalimat dari 5 tahun lalu obat ini sudah ada. “Hanya si bapak saja yang belum tahu”: tambahnya. Saya tersenyum kecut dan segera berlalu. Selam ini saya memang hanya tahu produk Deltomed adalah Antangin yang biasa saya minum kalau ada pekerjaan yang diselesaikan hingga larut malam.
“Banyak amat pak beli obatnya, merek apaan. Sepertinya baru lihat” : Tanya istri keheranan melihat jumlah obat serta jenis obat yang saya bawa tidak seperti yang pernah ia lihat sebelumnya. “Ini lho mah, obat sariawan yang bapak lihat iklannya di kompasiana dan penasaran bapak ingin mencobanya. Namanya Kuldon Sariawan, herbal lho mah…!”: saya menjawab keheranan kekasih hati (istri).
Memang saya sendiri termasuk penggemar obat herbal atau tanaman herbal dibandingkan obat-obatan yang mengandung bahan kimia, disamping murah juga gampang didapat di sekitar lingkungan kampung.
[caption id="" align="aligncenter" width="404" caption="Kacapiring, obat herbal sariawan (foto pribadi)"][/caption]
Memang memerlukan kesabaran serta kemauman untuk meracik sendiri tanaman herbal, dan solusi lain yang paling gampang adalah membeli obat yang jelas ada kandungan herbalnya seperti Kuldon Sariawan yang baru saya beli di toko obat langganan.
Kesimpulan Akhir
Saat tulisan ini dibuat, ada perubahan signifikan yang menggembirakan dengan penyakit sariawan saya, dan saya tidak tahu apakah ini efek dari Kuldon Sariawan yang saya minum sejak dua hari lalu atau obat berbentuk minuman yang sudah berhari-hari llalu saya minum.
Namun mencoba mengintip dan melihat perbedaan kandungan dari Kuldon Sariawan yang mengandung:
- Abri Folium (Daun Sagamanis)
- Tymil Herba (Tymi) sejenis tanaman yang saya kenal sebagai bumbu dapur/herbal dari Timur Tengah
- Chrysanthemi flos (bunga Seruni)
- Imperate Rhizoma (Alang-alang)
Dan merek lain (minuman kaleng) yang mengandung:
- Gypsum fibrosum
- Calcitum
- Gula tertulis 20gr
- Flavour
- Air hingga 320 ml.
[caption id="" align="aligncenter" width="536" caption="Kuldon Sariawan dalam kotak obat (foto pribadi)"][/caption] Saya bisa mengambil kesimpulan akhir mana sesungguhnya yang pantas menjadi obat tetap sariawan keluarga di kemudian kelak.
Siapa yang tidak mengenal daun saga yang sejak dulu dikenal sebagai obat sariawan, akar alang-alang saya sudah mengenalnya dari dulu sebagai obat panas dalam bahkan sering saya pakai ketika anak saya waktu kecilnya terkena suhu panas tinggi. Tymi saya mengenalnya ketika bermukim 8 bulan di Saudi dan sering melihatnya sebagai bumbu dapur.
Kandungan yang ada dalam Kuldon Sariawan semuanya saya kenal sebagai tanaman herbal yang tentu saja manfaatnya saya kenal.
Jadi tentu saja pembaca akan menduga kemanakah hati saya menentukan pilihan????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H