Tiba-tiba mak Ijah ambruk memeluk saya, dan menjadi jengah saat sadar kembali dan mendapati dirinya tengah memeluk lelaki ganteng yang tadi dipijatnya.
"Maung sia, kumaha bieuna aing nangkep lalaki kasep"/ Harimau kamu, bagaimana bisa saya kok memeluk lelaki ganteng ": Tutur mak Ijah sambil mendorong tubuh saya jauh-jauh.
Maung sia: Harimau kamu, kebiasaan latah mak Ijah kalau nyebut nama seseorang
Semua dialog dilakukan dengan bahasa Sunda (kulon) Banten yang terdengar kasar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!