Mohon tunggu...
Tubagus Encep
Tubagus Encep Mohon Tunggu... profesional -

Asal Pandeglang, Kakek 1 Cucu, belajar mengajar di madrasah dan ingin terus belajar............E-mail: tebe.ncep@gmail.com, Twitter: @TebeNcep IG: tubagusencep

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Langkah Tanpa Makna

22 Agustus 2014   20:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:50 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba mak Ijah ambruk memeluk saya, dan menjadi jengah saat sadar kembali dan mendapati dirinya tengah memeluk lelaki ganteng yang tadi dipijatnya.
"Maung sia, kumaha bieuna aing nangkep lalaki kasep"/ Harimau kamu, bagaimana bisa saya kok memeluk lelaki ganteng ": Tutur mak Ijah sambil mendorong tubuh saya jauh-jauh.

Catatan:


Maung sia: Harimau kamu, kebiasaan latah mak Ijah kalau nyebut nama seseorang
Semua dialog dilakukan dengan bahasa Sunda (kulon) Banten yang terdengar kasar.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun