Tiba-tiba mak Ijah ambruk memeluk saya, dan menjadi jengah saat sadar kembali dan mendapati dirinya tengah memeluk lelaki ganteng yang tadi dipijatnya.
"Maung sia, kumaha bieuna aing nangkep lalaki kasep"/ Harimau kamu, bagaimana bisa saya kok memeluk lelaki ganteng ": Tutur mak Ijah sambil mendorong tubuh saya jauh-jauh.
Maung sia: Harimau kamu, kebiasaan latah mak Ijah kalau nyebut nama seseorang
Semua dialog dilakukan dengan bahasa Sunda (kulon) Banten yang terdengar kasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H