Mohon tunggu...
vera vita
vera vita Mohon Tunggu... -

Jagakarsa , Jaga Gawang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Trah Sukarno di Bawah Kepopuleran Jokowi

24 April 2014   07:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi memang fenomenal , bintang baru yang melesat cepat mencapai puncak titihan karir politik dengan bantuan media yang gencar memberitakan dirinya. Kefenomenalan jokowi ini bagaikan singa liar yang tiba-tiba menyeruak di sekumpulan sang raja hutan yang tengah bersiap-siap untuk berlomba meraih tiket sebagai raja diraja para singa , sang raja hutan.

Jokowi adalah sebuah ancaman yang datang membawa ancaman , mengancam siapa saja yang sedang bersiap-siap bertaruh di laga pilpres , laga suci para politikus di negara ini. Bahkan Trah Sukarno sebagai pemegang hak kekuasaan partai pdip wadah jokowi berkarir politik bertekuk lutut atas kekadigjayaan jokowi dan menyerahkan tiket pencapresan yang jauh-jauh hari sudah dipersiapkan sebagai proses suksesi megawati ke putra putrinya.

Diwarnai dengan isu adanya tekanan dan "ancaman" oleh kalangan pendukung jokowi yang sangat terkenal keagresifannya di media untuk tidak turut serta dalam pileg , yang kemudian dianggap ancaman besar bagi pdip mengingat jokowi dengan yakin mengatakan bahwa pencapresannya akan memberikan prosentase suara minimal 27% dan target max 35%. Akhirnya megawati mau tidak mau menyerahkan tiket pencapresannya , meski kenyataannya meleset jauh.

Kini pilpres semakin dekat , aroma kemenangan jokowi semakin gegap gempita disuarakan oleh para pengikutnya yang terwadah dalam reinkarnasi gerakan jasmev ( fadlizon dan lawan politik jokowi menyebutnya "Pasukan Nasi Bungkus" atau panasbung ). Salam #1putaran-pun tak jarang lantang diteriakkan.

Memang diakui kepopuleran jokowi saat ini tidak ada yang mampu menandingi , kepercayaannya sangat tinggi untuk memenangkan peperangan meski hanya ditemani oleh 1 partai saja. Namun seiringan dengan hal tersebut ternyata friksi internal semakin kuat , pihak promeg yang kemarin membuktikan janjinya untuk golput membuktikan sumpahnya.  Isu tentang penawaran "Sang Putri" menjadi pendamping jokowi ( Yang menurut saya hanya test in the water kalangan promeg melihat reaksi pro jokowi ) dengan gegap gempita mengalami represi hebat di media , seakan-akan sang putri adalah lawan yang perlu dihancurkan tanpa perduli bahwa sang putri adalah TEMAN , bahkan pemegang tiket sah pencapresan yang sebelumnya dipegang oleh sang ibu dan dilimpahkan ke jokowi.

Sangat disayangkan memang , hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan dan atau cukup direspon biasa saja malah di represi demikian hebatnya. Bahkan hari ini , saya membaca statement jokowi yang mengatakan bahwa cawapres sudah mengkerucut ke 2 nama yang didalamnya tidak ada nama sang tuan putri.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana friksi nanti berkobar setelah (JIKA) jokowi memenangkan pertempuran capres. Karena hukum alam , orang-orang akan semakin loyal ke jokowi dan tentunya ini akan berimplikasi dengan dijauhinya Trah Sukarno dari orang-orangnya sendiri.

Jokowi akan menjadi sebuah kekuatan poros baru dalam tubuh pdip , tentunya dengan kekuatan financial yang mandiri dan besar karena para loyalis jokowi dengan sendirinya akan mendapat imbalan dalam bentuk kedudukan atau proyek yang didalamnya ada uang. Kekuatan financial ini akan mampu mengintrusi kantong-kantong pdip yang dulu digarap dengan baik oleh Trah Sukarno. Lambat laun , Trah Sukarno akan kehilangan kekuatannya dan tenggelam dimakan oleh waktu.

Apakah Trah Sukarno akan diam saja?

Saya tidak yakin mereka akan diam saja , serangan demi serangan ke sosok puan adalah hal yang fatal. Bahkan hari ini detik com sebagai corong pro jokowi gencar melancarkan isu "Geng Tancho" yang digambarkan sosok klimis , rambut berminyak dan misterius sebagai biang pembisik ke puan.  Tak jarang , puan digambarkan sebagai sosok yang gagal di pileg kemarin sbg kambing hitam kegagalan jokowi effect , puan sering digambarkan sebagai sosok yang kurang pintar dan manja serta pemarah. Tak jarang juga muncul ancaman dari jasmev panasbung yang akan meninggalkan jokowi jika puan di cawapreskan.

Suara guruh sangat lantang menolak pencapresan jokowi , ini adalah sinyal. Pengambil alihan pengendalian kampanye pilpres oleh megawati setelah sebelumnya jokowi dan puan rebutan di media juga sebuah tanda. Sangat disayangkan tidak ada perubahan sikap dari kalangan pro jokowi. Bagaimanapun orang akan marah besar ketika dihinakan dan dicela habis-habisan di media. Jangan meremehkan puan karena puan kuat di struktur internal partai pdip.

Isupun berkembang liar , tiba-tiba saja puan bertemu banyak tokoh top partai di acara ultah mbak titiek yang didalamnya ada prabowo. Bak gayung bersambut , muncul isu2 yang memberikan analisa liar akan perkembangan friksi internal pdip antara jokowi dan puan dimana ujung pendaftaran capres ada keputusan krusial dari pdip dengan membatalkan jokowi dan menempatkan puan sebagai wapres prabowo sebagai penebusan dosa atas perjanjian "Batu Tulis". Meski sebenarnya terkesan konyol , namun itulah politik. Bola liar bisa lari kemana saja seperti jokowi yang tiba-tiba saja menyatakan kesiapannya di capreskan meski itu artinya jokowi mengkhianati mandat masyarakat jakarta , mengkhianati janji politiknya sendiri termasuk khianat kepada pihak prabowo/gerindra yang banyak memberikan bantuan/ berperan besar dalam penetapan jokowi sebagai cagub kala itu.

Kita tunggu saja , drama apa yang akan terjadi nanti.  Semoga mereka bisa berdamai dan menyatu menghilangkan perbedaan meski mustahil. :)

*** Monggo diwoco karo ngopi . ojo serius2 ini hanya opini pribadi.  Kalau gak suka gak perlu mencela...  cukup tutup tab browser dan baca yang lainnya. Piss yoo....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun