Inovasi Kemasan Tingkatkan Penjualan Minuman Sari Kedelai Hingga 20%
Surabaya, 31 Mei 2024 – Minuman sari kedelai yang selama ini kurang diminati oleh konsumen kini mengalami lonjakan penjualan signifikan berkat inovasi desain kemasan baru. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berhasil menciptakan kemasan yang lebih menarik dan fungsional, meningkatkan penjualan hingga 20% dalam tiga bulan pertama implementasinya.
Oleh karena itu, mahasiswa 17 Agustus 1945 Surabaya yaitu Muhammad Santriko,Vera Miranda, dan Katrin Putri dengan Dosen Pembimbing Moh. Nor Ali Aziz, S.T., M.T. dari Program Kuliah Kerja Nyata Berlokasi Medokan Semampir RW 02 Sukolilo Surabaya berinisiatif membuat Program bertajuk "Tetap Segar dan Menarik: Inovasi Desain Kemasan untuk Meningkatkan Pemasaran Minuman Sari Kedelai di Masyarakat" ini melibatkan analisis pasar, pengembangan prototipe kemasan, serta pelatihan dan workshop bagi produsen lokal. Desain kemasan baru yang dihasilkan tidak hanya meningkatkan daya tarik visual tetapi juga memberikan informasi yang jelas mengenai kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan produk.
"Desain kemasan yang menarik dan informatif sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen," ujar Ketua Tim, Muhammad Santriko. "Melalui pendekatan ini, kami tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga membantu produsen lokal untuk lebih kompetitif di pasar."
Ibu Supiyah mengatakan, "Penjualan sari kedelai saya sepi karena masih menggunakan kemasan plastik yang kuno dan tidak menarik. Selain itu, tidak ada banner yang bisa menginformasikan kepada konsumen bahwa saya menjual sari kedelai."
Inovasi ini mendapat respon positif dari konsumen, dengan peningkatan kepercayaan dan kepuasan terhadap produk. Selain kemasan baru, program ini juga melibatkan pembuatan stiker dan banner promosi, serta pemasangan roda pada meja kayu untuk memudahkan mobilitas dalam kegiatan pemasaran.
Program ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dalam desain kemasan dapat membawa dampak besar bagi produsen lokal dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk lokal yang sehat dan bergizi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak produk lokal dapat mengadopsi pendekatan serupa untuk meningkatkan daya saing di pasar.
