KLB yang secara resmi dibuka Gubernur Mahyeldi ini, menurut Zulmansyah Sekedang, di seluruh Indonesia, Sumbar paling banyak PNS yang ikut jadi anggota PWI.
"Ada 26 anggota PWI yang berprofesi PSN sudah dikeluarkan dari keanggotaan PWI di Sumbar. Dan ternyata di Sumbar kasus itu paling besar dan banyak," katanya.
Ya, karena kasus PNS yang terpilih saat Konferensi PWI Sumbar dua tahun lalu, membuat KLB ini digelar. PNS boleh saja jadi wartawan, tapi tidak dibenarkan jadi anggota PWI.
KLB tuntas sehari itu. Widya Navies, Wakil Pemred Harian Singgalang menang dalam pemilihan Ketua PWI Sumbar periode 2024-2028.
Mengantongi 174 suara, Widya Navies mengalahkan Heranof Firdaus yang hanya dapat 102 dukungan, dan dua calon lainnya yang dapat delapan suara.
Sementara, Zul Efendi dari Harian Haluan juga terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar.
Zul Efendi mampu mengungguli pesaingnya, Eko Yance Edrie. Hujan lebat pun menyertai kemenangan Widya Navies dan Zul Efendi.
Tidak ada kegaduhan dalam KLB. Hampir semua calon ketua dan calon Ketua DKP memberikan nilai terbaik dalam pidato singkatnya menyampaikan visi misinya untuk jadi pemimpin di tubuh organisasi profesi wartawan tertua di republik ini.
Semua ingin kebersamaan, ingin meningkatkan sumber daya manusia wartawan yang tergabung di PWI, menuntaskan kasus kebun sawit di Pasaman Barat yang milik ratusan wartawan PWI Sumbar.
Tapi, tak seorang pun dari calon ketua dan Ketua DKP yang menyebut kasus PNS di PWI, yang sudah disebut Zulmansyah Sekedang di awal pembukaan KLB.
PD/PRT, Kode Etik Jurnalistik, Kode Perilaku Wartawan (KPW) yang membuat PNS tereliminasi di PWI, Zulmansyah Sekedang sepertinya hendaknya menyebut, bahwa di masa mendatang jangan sampai terulang.