Lalu, di luar itu juga terdengar ada rencana penggabungan tiga partai, NasDem, Demokrat dan PDI Perjuangan.
Gerbong itu, kabarnya akan diangkut Kolonel Adrian Adek. Tentara aktif yang sudah malang melintang di dunia militer ini, sedang digadang-gadang untuk jadi Bupati Padang Pariaman.
Sementara, PAN yang masih dipegang Suhatri Bur sepertinya masih larut dalam euforia kemenangan. Punya tujuh kursi di DPRD Padang Pariaman, tapi tak bisa "jalan surang" untuk mengusung pasangan calon kepala daerah.
Tapi, orang PAN masih yakin bahwa mitra koalisinya masih dengan yang di pusat kemarin. Apa? Yang jelas, dalam Pilpres PAN merapat ke Gerindra memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Dan itu sudah selesai. Di Padang Pariaman, sepertinya tidak semulus yang dibayangkan. Komunikasi politik antar ketua partai nampak masih terbuka lebar.
Dapat kita simpulkan, bahwa untuk calon bupati, baru tiga nama itu yang beredar dari komunikasi sunyi dunia politik Pilkada Padang Pariaman.
Ketiga nama itu; Suhatri Bur, John Kenedy Azis, dan Kolonel Adrian Adek. Perjalanan gelombang politik yang terasa kencang, bahkan lebih melaju, sepertinya yang ke KPU nantinya di bulan Agustus, bisa jadi dua pasang kontestasi.
Kenapa! Adrian Adek semakin hari, tampak seolah "dipaksa" untuk maju. Posisinya dilematis sekaligus sangat strategis untuk jadi Wakil Bupati Padang Pariaman.
Tergantung siapa yang dijadikan wakil oleh John Kenedy Azis. Bila politisi Golkar ini menggandeng Idarussalam Tuanku Sutan, dipastikan Adrian Adek habis-habisan untuk melaju dan merebut NasDem, Demokrat dan PDI Perjuangan.
Ada 10 kursi dari tiga partai itu, dan Rahmang yang hari ini masih Wakil Suhatri Bur, sepertinya siap untuk kembali jadi wakil, mendampingi Adrian Adek.
Posisi Suhatri Bur yang dinilai masih di atas angin, sangat banyak tokoh yang akan jadi wakilnya. Dari 37 nama, saat ramai-ramai mendaftar ke partai, nama itu tinggal 17 saja lagi.