Padinya rancak, dan terkenal bila masak padi Katapiang, harga beras dengan sendirinya mahal.
"Kini, pertanian sawah nyaris tak ada. Hampir semua warga Katapiang beli beras. Tak ada lagi tumpukan padi di rumah masyarakat Katapiang seperti zaman saisuak," ulas Caleg DPRD Sumbar nomor urut empat ini.
Dulu, katanya, masak padi dibawa ke rumah. Mau masak adeknya, padi yang pertama di panen belum habis. Begitu benarlah gairah pertanian zaman dulu di Katapiang.
Persoalan krusial, ulas Rosman, adalah irigasi. Irigasi kebutuhan yang harus diselesaikan secepatnya. Dan itu adanya di provinsi.
Artinya, persoalan Katapiang dengan Lubuk Pandan sama, yakni irigasi. "Dan hampir di seluruh pertemuan dengan Tim Pemenangan di berbagai nagari, saya sampaikan ini. Irigasi kita harus sehat," ungkapnya.
Rosman minta kepada timnya di Lubuk Pandan untuk bisa bekerja bersama, membangun kampung dan nagari, lewat kebersamaan kita di DPRD Sumbar.
"Hubungan kita adalah berkelanjutan. Tidak sampai pada 14 Februari saja. Melainkan sampai habis masa tugas di dewan, kita tetap bersama dalam banyak hal," ulas Rosman.
Begitu juga soal uang komite sekolah. "Seharusnya, komite itu bisa mencari pemasukan dari luar, dan tidak banyak berharap dari pemasukan peserta didik," katanya.
Perlu data yang jelas, terutama keluarga kurang mampu untuk bisa dipersamakan, sehingga anaknya tidak terkendala dalam sekolah hanya gara-gara terlambat bayar uang komite.Â