Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketageh Coffee di Aceh Tamiang Jadi Saksi Istimewa Tautan Ranah dan Rantau

15 Januari 2024   00:24 Diperbarui: 15 Januari 2024   10:38 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Padang Pariaman foto bersama di Ketageh Coffee, Aceh Tamiang. (foto dokpri)

Ketageh Coffee di Aceh Tamiang merupakan lokasi terakhir yang disinggahi rombongan Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Padang Pariaman, dari perjalanan spiritual ziarah, dari 8-15 Januari 2024 di Tanah Rencong tersebut.

Terletak di Aceh Tamiang, yang sudah dekat dengan perbatasan Sumatera Utara. Aceh Tamiang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dulunya.

Setelah perjalanan panjang dari Lhokseumawe. Di Lhokseumawe, rombong bersilaturrahmi dengan perantau Musliardi Tanjung.

Ya, setelah menuntaskan ritual ziarah di makam Syekh Abdurrauf as-Singkili yang dikenal dengan sebutan Syiah Kuala di Gampong Deyah Raya, Banda Aceh.

Momen silaturrahmi dengan perantau di Lhokseumawe dan Aceh Tamiang ini, adalah bagian dari membudayakan komunikasi intensif antara ranah dan rantau. 

Sebab, sebagai besar anak nagari Piaman ini hidup dan tinggal di rantau. Banyak pembangunan sarana umum, berupa jalan yang bagus, tak bisa dilepaskan terwujud akibat hubungan yang saling menguntungkan ranah dan rantau.

Rombongan yang dipimpin oleh Amrizal Tuanku Sutan, Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro, Nursyamsu alias Bujang, dan Buyung Elok Tuanku Kuniang ini setidaknya memberikan laporannya, sekaitan selesainya ziarah Syiah Kuala tahun ini.

Marjuli Filiang, Ajo Haji Edi Darmadi, Erizal Ardhan, Udo Syamsi Ajo Sabar Chan, Etek Siyar, Joni, Edi sepertinya antusias sekali menerima rombongan dari kampung yang menggunakan dua unit bus pariwisata ini.

Hampir tengah malam, rombongan baru sampai di Ketageh Coffee. Senyum sumringah Marjuli Filiang terlihat ketika rombongan turun dari bus saling berebutan.

Marjuli Filiang adalah perantau asal Lubuk Punggai, Nagari Kampung Tanjung Koto Mambang Sungai Durian. Dengan Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro, Marjuli Filiang punya hubungan khusus kekeluargaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun